JAKARTA (27 Mei): Fraksi Partai NasDem DPR RI mendorong pemerintah untuk mengakselerasi transformasi sektor riil dan industri padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja. Hal tersebut diperlukan untuk mencapai target penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT).
"Pemerintah harus mengakselerasi transformasi sektor riil dan industri padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar," kata Charles Meikyansah, saat membacakan Pandangan Fraksi NasDem Terhadap Keterangan Pemerintah atas Ketangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) RAPBN Tahun Anggaran 2026, pada Rapat Paripurna DPR RI di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Fraksi NasDem juga mendorong mengembangkan program pelatihan vokasi yang terintegrasi dengan dunia usaha dan industri, guna mengatasi ketidaksesuaian kompetensi.
"Jaminan sosial tenaga kerja juga perlu terus ditingkatkan jumlah pesertanya," imbuh Charles.
Fraksi Partai NasDem, kata dia, memandang bahwa target penurunan TPT ke kisaran 4,44%-4,96% pada 2026 merupakan sasaran yang sejalan dengan agenda percepatan pemulihan ekonomi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Namun, Fraksi Partai NasDem menilai bahwa pencapaian target tersebut tidak dapat dilepaskan dari tantangan struktural di sektor ketenagakerjaan, yang dalam beberapa tahun terakhir semakin kompleks," ujar Charles.
Saat ini, lanjutnya, proporsi pekerja informal masih tinggi dan stagnan di kisaran 58% dari total angkatan kerja. Per Februari 2025, angka pengangguran masih mencapai 7,28 juta orang dari jumlah angkatan kerja per Februari 2025 yang mencapai 153,05 juta orang. Dari angkatan kerja tersebut, tidak semua terserap di pasar kerja.
"Fraksi Partai NasDem mencermati bahwa tingkat pengangguran terbuka saat ini masih didominasi oleh kelompok usia muda dan lulusan pendidikan menengah ke atas, yang mengindikasikan adanya mismatch antara kompetensi tenaga kerja dan kebutuhan industri," kata Charles. (Yudis/*)
