Berita

Nilam Sari Salurkan 14.000 Beasiswa PIP ke Sejumlah Sekolah di Kota Palu

PALU (18 Juni): Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Nilam Sari Lawira, menyalurkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) di sejumlah sekolah di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Senin (16/6/2025).

Tiga sekolah yang dipilih sebagai lokasi penyerahan secara simbolis adalah SDN 2 Ujuna, SDN 2 Talise, dan SDN 7 Palu. Secara simbolis, Nilam menyerahkan 123 PIP di SDN 2 Ujuna, 84 PIP di SDN 2 Talise, dan 87 PIP di SDN 7 Palu.

Pada tahap pertama, Nilam menyalurkan sekitar 14.000 PIP jalur aspirasi yang diperjuangkan. Adapun secara total, PIP yang akan disalurkan mencapai 40.000 untuk tahun 2025. Ia pun berharap bantuan tunai melalui beasiswa PIP dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kebutuhan siswa penerima.

"Yang dapat PIP mari kita bersyukur meskipun nilainya belum bisa menyelesaikan semua masalah. Setidaknya ini bisa meringankan, misalnya bisa untuk beli seragam sekolah," kata Nilam di Palu, Senin (16/6/2025).

Dia memperkirakan, jika sesuai jadwal pmerintah, uang beasiswa PIP akan masuk ke rekening seluruh siswa penerima pada 25-30 Juni bulan ini. Nilam juga mengingatkan bahwa PIP aspirasi yang diperjuangkannya tidak ada intervensi dari siapapun. Semua ditentukan oleh Kementerian Pendidikan.

"Tidak ada intervensi siapapun yang dapat atau pun tidak. Jadi yang tidak dapat itu bukan kami yang menentukan, kami hanya menginput. Yang menentukan Kemendikdasmen. Mereka yang menyeleksi siapa yang layak dan siapa yabg tidak. Kami hanya bisa perjuangkan, tapi mereka yang tentukan layak atau tidak. Kami inginnya semua dapat, berapa yang diusulkan semua dapat. Tapi sekali lagi semua ditentukan oleh Kemendikdasmen," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Nilam juga menerima keluhan terkait seragam sekolah yang kerap jadi masalah bagi siswa, terutama mereka dari keluarga kurang mampu. Bagi Nilam, masalah seragam sekolah memang merupakan salah satu masalah mendasar yang harus segera dicarikan solusi.

"Saat ini saya prioritaskan soal PIP dulu, soal seragam sekolah saya akan usahakan. Karena memang soal seragam sekolah ini masalah juga bagi anak-anak, bisa mengganggu psikologi anak-anak," ujar Ketua DPRD Sulteng periode 2019 - 2024 itu.

Dia pun mengingatkan semua pihak ikut mewujudkan pendidikan yang inklusif, termasuk para guru dan orangtua murid agar selalu menjalin komunikasi yang baik.

"Kita harapkan tidak ada satu anak pun yang tertinggal dari perhatian guru selama sekolah. Kita ingin pendidikan yang inklusif," tandasnya. (MI/*)

Share: