JAKARTA (21 Juni): Anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini, mengapresiasi pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) 2025 yang dinilai membawa pesan kuat tentang perdamaian dan diplomasi.
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan pentingnya menghindari permusuhan antarnegara. “Satu musuh saja sudah terlalu banyak,” ujar Presiden, yang mendapat respons positif dari berbagai kalangan.
“Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global, Indonesia hadir sebagai suara penyejuk yang mendorong kerja sama, bukan konfrontasi. Perdamaian, bukan permusuhan,” ujar Amelia di Jakarta, Sabtu (21/6/2025).
Amelia menilai pernyataan Presiden sejalan dengan prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, serta nilai-nilai Gerakan Nonblok. Ia menegaskan, Indonesia tidak berpihak secara buta terhadap salah satu kekuatan global.
“Dalam dunia multipolar, Indonesia memilih untuk berteman dengan semua pihak tanpa mengorbankan kedaulatan,” katanya.
Terkait kehadiran Presiden Prabowo di SPIEF ketimbang forum G7, Amelia menjelaskan hal itu bukan soal keberpihakan, melainkan bentuk komitmen atas undangan yang telah diterima lebih dahulu.
“Ini adalah cerminan konsistensi etika diplomasi kita. Indonesia menghormati semua mitra, baik dari Barat maupun Timur, selama kerja sama dilakukan atas dasar saling menghormati dan saling menguntungkan,” tegasnya.
Amelia yang juga anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen berharap kehadiran Presiden di SPIEF dapat membuka peluang kerja sama konkret di bidang energi, pangan, dan pertahanan.
“Diplomasi inklusif ini diharapkan memperkuat fondasi menuju Indonesia Emas 2045—bangsa yang berdaulat, adil, dan sejahtera dalam tatanan dunia yang semakin kompleks,” tandasnya. (Yudis/*)