JAKARTA (1 Juli): Anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini, mendesak Pemerintah Indonesia segera mengisi pos duta besar (dubes) di sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat dan PBB. Kekosongan dubes akan menghambat proses diplomasi Indonesia.
"Saya highlight dua negara dari 12 negara yang masih kosong, yang paling strategis adalah Amerika Serikat dan dubes kita untuk UN (United Nations)," kata Amelia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Data Kementerian Luar Negeri RI menunjukkan Indonesia memiliki 132 perwakilan diplomatik di luar negeri, terdiri dari 95 kedutaan besar (KBRI), 30 konsulat jenderal (KJRI), dan 7 konsulat.
Sebanyak 12 pos kedutaan besar Republik Indonesia saat ini tidak memiliki duta besar definitif. Beberapa di antaranya, Amerika Serikat kosong sejak 2023, PBB New York, PBB Jenewa, Jerman, dan Korea Utara yang kosong sejak 2021.
Legislator Partai NasDem itu menekankan, posisi dubes di luar negeri cukup urgen di tengah situasi geopolitik yang penuh dinamika.
"Situasi politik global sangat berdinamika, dan eskalasi konflik di Timur Tengah semakin tinggi. Jangan berpikir tidak akan berimbas kepada kita, secara ekonomi, keamanan, itu pasti akan affecting (memengaruhi) Indonesia," tandasnya.
Amelia mempertanyakan hambatan yang dialami pemerintah sehingga banyak pos dubes yang kosong. Menurutnya, banyak sekali anak bangsa yang memenuhi kriteria sebagai dubes.
"Its time. Karena Amerika Serikat sendiri merupakan negara strategis, warga negara kita juga banyak di sana. Posisi dubes adalah wajah negara kita. Dia seperti presiden kecil di negara lain. Jadi dia yang merepresentasikan negara," urainya.
Lebih lanjut Amelia mengatakan, kekosongan posisi dubes juga akan menghambat diplomasi Indonesia. Termasuk bernegosiasi dengan negara lain, dan berkontribusi dalam perdamaian dunia.
"Di Amerika sendiri banyak hal yang terjadi pasca-Presiden Trump terpilih. Misalkan kenaikan tarif (impor). Dengan kenaikan tarif ini, sebetulnya kita bisa melakukan diplomasi sebelum tarif tersebut ditetapkan. Jadi diplomasi ini sangat krusial dan penting di tengah situasi politik global yang semakin dinamis," imbuhnya.
Terkait kriteria yang akan mengisi pos dubes, Amelia meyakini Indonesia tidak kekurangan tokoh yang kompeten di bidang luar negeri dan diplomasi.
"Dubes adalah orang yang mempunyai kemampuan diplomasi, karena di tengah situasi global seperti sekarang ini, upaya diplomasi sangat krusial untuk dilakukan. Banyak sekali diplomat karir yang andal, dan putra terbaik bangsa untuk ditempatkan di berbagai negara. Melalui fit and proper test di Komisi I nanti," tukasnya. (Yudis/*)