PADANG (6 Juli): Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Shadiq Pasadigoe, meminta seluruh pimpinan perguruan tinggi di Indonesia, khususnya di Sumatra Barat agar memberikan pelonggaran biaya pendidikan bagi mahasiswa.
“Sudah saatnya kita menunjukkan kepekaan dan kebijaksanaan sosial. Saya berharap kampus-kampus, baik PTN maupun PTS, khususnya yang berstatus PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum) dan memiliki jalur mandiri, dapat memberikan keringanan dan kelonggaran dalam sistem pembayaran UKT (Uang Kuliah Tunggal), uang pangkal, atau pembangunan. Termasuk membuka opsi pembayaran secara mengangsur bagi mahasiswa yang orangtuanya sedang kesulitan,” ungkap Shadiq dalam pertemuan di Universitas Dharma Andalas, Padang, Sumatra Barat, Jumat (4/7/2025).
Shadiq menyoroti kondisi ekonomi masyarakat yang saat ini sedang menghadapi tantangan berat. Ia menyebutkan berbagai sektor yang terdampak, mulai dari petani yang mengalami kemarau panjang, pedagang yang menurun pendapatannya, hingga ASN yang menghadapi beban biaya pendidikan anak-anak mereka di berbagai jenjang pendidikan—dari TK, SD, MI, hingga perguruan tinggi.
“Kita tidak boleh melupakan bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara. Hak untuk memperoleh pendidikan adalah bagian dari hak asasi manusia yang diatur dalam konstitusi maupun dalam berbagai instrumen hukum nasional dan internasional,” papar legislator Partai NasDem dari Dapil Sumatra Barat I (Kabupaten Dhamasraya, Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan, Sijunjung, Solok, Solok Selatan, Tanah Datar, Kota Padang, Padang Panjang, Sawah Lunto, dan Kota Solok) itu.
Sebagai anggota Komisi XIII DPR yang membidangi hukum, hak asasi manusia, imigrasi, pemasyarakatan, serta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Shadiq menegaskan bahwa akses terhadap pendidikan adalah bagian dari hak asasi manusia yang harus dijamin oleh negara dan seluruh institusi pendidikan.
"Sumatra Barat memiliki potensi sumber daya manusia (SDM) yang luar biasa sejak dahulu. Oleh karena itu, biaya pendidikan jangan sampai menjadi tembok penghalang bagi generasi muda Minangkabau dalam menggapai masa depan yang lebih baik," tukas Shadiq.
Kehadiran Shadiq di Sumatra Barat sekaligus bagian dari kegiatan Kunjungan Daerah Pemilihan (Kundapil) yang ia laksanakan sejak tanggal 4 hingga 6 Juli 2025. Dalam rangkaian Kundapil ini, ia turut menyerap berbagai aspirasi masyarakat terkait isu-isu pendidikan, sosial, dan hukum yang berkembang di tengah masyarakat.
“Dengan kearifan dan kepedulian para pimpinan kampus, saya percaya kita dapat bersama-sama meringankan beban masyarakat. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal keadilan dan keberpihakan pada rakyat kecil,” pungkasnya. (nas/*)