JAKARTA (9 Juli): Anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini, mendorong penguatan peran Indonesia dan Belanda sebagai pusat perdagangan regional. Kedua negara memiliki potensi sebagai pusat perdagangan di wilayah masing-masing.
"Belanda dapat bertindak sebagai pintu gerbang Indonesia ke Uni Eropa. Sementara Indonesia dapat berfungsi sebagai basis ekspansi perdagangan dan investasi Belanda ke ASEAN dan Indo-Pasifik," kata Amelia dalam pertemuan Komisi I DPR dengan Duta Besar Kerjaan Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (8/7/2025).
Pemerintah serta parlemen kedua negara didorong untuk mempromosikan pembentukan kerangka kerja sama ekonomi.
Belanda sebagai pintu gerbang ekspor Indonesia ke Uni Eropa, sementara Indonesia sebagai pusat perdagangan dan investasi untuk Belanda di ASEAN, melalui pengembangan pusat distribusi dan kemitraan industri hijau.
"Kerja sama tersebut sangat mungkin terwujud karena Indonesia-Belanda memiliki hubungan historis yang panjang, serta rasa saling percaya yang kuat," tandas Amelia.
Belanda adalah mitra utama bagi Indonesia di wilayah Eropa. Awal 2025, kedua negara telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) senilai Rp15 triliun yang mencakup berbagai sektor seperti maritim, perawatan kesehatan, pengelolaan air dan limbah padat, pengembangan daerah pesisir, pertanian, energi panas bumi, dan pengembangan bakat pemuda.
Selain itu, Amelia berharap ada keberlanjutan terkait kerja sama penelitian sejarah. Sebelumnya, Belanda telah mendanai penelitian sejarah yang melibatkan para sarjana dari kedua negara untuk meneliti era kolonial dan perjuangan di Indonesia. Penelitian pun dilakukan dengan cara yang lebih objektif dan inklusif.
"Inisiatif ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas menuju rekonsiliasi sejarah dan menghormati para korban kekerasan di masa lalu," tukas Amelia. (Yudis/*)