Berita

Seluruh Anak Indonesia Harus Hidup dalam Ekosistem Pancasila

JAKARTA (16 Juli): Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Martin Manurung, menilai seluruh warga negara Indonesia mempunyai tanggung jawab menginternalisasikan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Manusia yang lahir di Indonesia harus lahir dalam ekosistem Pancasila.

"Mempancasilakan kita semua adalah tanggung jawab kita bersama. Baik pemimpin-pemimpin yang ada dalam lembaga formal, elite-elite bangsa, maupun pemimpin nonformal. Mempancasilakan dalam tugas masing-masing," kata Martin dalam RDPU Baleg DPR dengan para narasumber dalam rangka penyusunan RUU Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Martin mengatakan, masih banyak warga negara Indonesia, di semua level, yang belum menjadi manusia Pancasila. Padahal, Pancasila sudah menjadi pilihan sebagai way of life (jalan hidup).

"Tidak pancasilais juga, ketika mengantre tidak siap, nyelak. Coba kita lihat kacaunya jalanan kita itu. kadang-kadang lampu merah kita berhenti, diklakson. Jadi dalam semua strata menurut saya," tandasnya. 

Lebih lanjut Martin mengatakan, peran BPIP ialah membantu menginternalisasikan Pancasila. BPIP harus mempunyai modul dan strategi agar manusia yang lahir di Tanah Air dapat lahir dalam ekosistem Pancasila.

"Bagaimana manusia begitu lahir di bumi Indonesia ini, dia lahir di ekosistem Pancasila, bagaimana caranya, bagaimana pendidkannya, teladannya, bagaimana dia harus bersikap sebagai manusia Pancasila. Di situ menurut saya peran BPIP," tandasnya.

Menurut Martin, pembumian Pancasila dalam kehidupan manusia Indonesia harus rutin dan berkesinambungan. Kebiasaan baik yang terus-menerus dibiasakan pada anak Indonesia akan berlanjut ketika beranjak dewasa.  

"From your habits, became your caracter. Kalau kita rutin bekerja dari kecil, diajarkan bekerja dengan jujur, dia akan jujur sampai tua. Tapi kalau kita rutin mempertontonkan perilaku tidak pancasilais, dari lahir nyari bidannya susah, kalau sakit, kalau dia BPJS kelas tiga susah dapat dokter, dia mau makan susah karena tidak bisa dapat beras yang layak. Ya gimana mau jadi manusia Pancasila?" tegasnya.  (Yudis/*)

Share: