Berita

Gerakan Gawai Salurkan HP untuk Anak-Anak Indonesia

JAKARTA (12 Agustus): Gerakan Gawai untuk Anak Indonesia yang diinisiasi Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPP Partai NasDem, Amelia Anggraini, pada Selasa (11/8) menyalurkan handphone (HP) secara langsung kepada Laksmana, anak dari keluarga prasejahtera di RT09/ RW01 Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Gerakan Gawai untuk Anak Indonesia itu dilakukan Amel, begitu Amelia sering disapa, sebagai bentuk keprihatinannya terhadap banyaknya anak yang tidak bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena tidak memiliki gawai.

"Pandemi Covid-19 mengubah cara anak-anak di seluruh Indonesia belajar. Semua serba online. Tapi banyak dari mereka yang tidak bisa belajar karena tidak punya gawai. Akhirnya Gerakan Gawai untuk Anak Indonesia diinisiasi agar anak-anak tetap bisa belajar" tutur Amel.

Dijelaskan, ayah Laksmana adalah seorang pekerja serabutan. Gawai satu-satunya milik keluarga tersebut sering dipakai untuk bekerja sebagai ojek online. Sedangkan Asrianto, ayah Laksmana, mempunyai tiga orang anak yang semuanya harus belajar daring.

Anak pertama bersekolah di sebuah SMP Negeri di Pondok Ranggon, sedangkan anak kedua dan ketiga adalah kembar dan duduk di bangku SD.

"HP-nya satu dan itu diputer untuk tiga anak. Kalau HP-nya digunakan anak-anaknya, pak Asrianto tidak bisa mencari nafkah" kata Amel.

Ketika menyerahkan bantuan HP tersebut, Amel tidak datang sendiri, tetapi ditemani pengurus DPD NasDem Jakarta Timur. Selain HP, pengurus DPD Partai NasDem Jakarta Timur juga menyerahkan paket sembako untuk keluarga Asrianto.

Sebelumnya, Amel mendapatkan DM di Instagram dari Asrianto mengenai kondisi anak-anaknya yang tidak bisa belajar daring karena satu-satunya HP digunakan untuk bekerja. Kondisi HP nya pun tidak optimal, selain ram nya kecil, juga sering rusak.

"Saya menerima langsung surat yang dibuat pak Asrianto tentang kondisi keluarganya dan keterbatasan HP nya. Pandemi mempengaruhi pendapatannya. Jangankan untuk beli HP, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari nya pun sulit," jelas Amel.

Di masa pandemi saat ini di mana ekonomi sedang dalam kondisi tidak menentu, menurut Amel dibutuhkan uluran-uluran tangan para dermawan untuk membantu keluarga terdampak secara ekonomi. Banyak di antara mereka yang kehilangan pekerjaan, dagangannya sepi, serta usahanya bangkrut.

Amel juga meyakini masih banyak anak generasi penerus bangsa kesulitan belajar karena terkendala gawai, biaya paket internet yang sulit dijangkau orang tua, serta signal internet yang tidak bagus.

Persoalan-persoalan tersebut merupakan PR semua pihak baik pemerintah maupun pihak-pihak lainnya.

"Saatnya bahu membahu berkontribusi untuk masyarakat terdampak. Karena dalam situasi pandemi ini bukan hanya tugas pemerintah," tegas Amel.

Politisi NasDem itu mengajak semua orang yang tergerak hatinya terhadap pendidikan, untuk menyalurkan gawai yang tidak terpakai untuk anak-anak seperti Laksmana.

"Mari bersama concern terhadap isu pendidikan. Bukan hanya bisa menyalurkan HP, tetapi Gerakan Gawai untuk Anak Indonesia juga bisa menyalurkan voucher pulsa dan internet," tambah Amel.

Gerakan Gawai untuk Anak Indonesia telah mengumpulkan 20 HP dari para donatur. Gerakan ini masih terus berjalan hingga hak-hak pendidikan anak Indonesia terpenuhi.(*)

Share: