JAKARTA (12 Agustus): Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ahmad Sahroni meminta agar korban kekerasan seksual tidak takut bersuara. Karena, keterbukaan penting guna memberikan keadilan bagi para korban.
"Para korban jangan takut untuk speak up atas kasus kekerasan seksual atau apapun itu yang dialaminya baik secara online maupun offline," ujar Sahroni di Jakarta, Selasa (11/8).
Legislator NasDem itu menyoroti banyaknya korban kekerasan seksual yang buka suara di media sosial. Fenomena ini dinilai positif untuk membawa keadilan bagi para korban.
Wakil rakyat dari dapil DKI Jakarta III itu mengakui, masih ada stigma negatif masyarakat terhadap para korban kekerasan seksual. Namun, fenomena banyaknya korban yang mau bersuara bisa jadi jalan membuka pandangan masyarakat.
"Menurut saya, justru di sinilah kita bisa mulai membuka mata masyarakat untuk mendukung korban, dan menghindari victim blaming," ucapnya.
Sahroni menambahkan, selama ini penanganan hukum atas kekerasan seksual masih dilakukan berdasarkan KUHP. Padahal, banyak pihak menilai diperlukannya pengesahan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) untuk payung hukum yang lebih kuat. Sejak awal, Sahroni mendesak agar RUU PKS segera disahkan.
"Saya menyayangkan pembahasan RUU PKS harus tertunda, mengingat maraknya kasus kekerasan seksual yang ada di Indonesia. Namun mungkin prosesnya memang butuh waktu," ujarnya.
Legislator NasDem dari DKI Jakarta itu memastikan akan terus mendorong agar RUU PKS segera disahkan. Ia juga berharap para korban kekerasan seksual tak takut melaporkan kasus yang dihadapi.
"Jadi silakan laporkan saja kasus yang dihadapi dan kami akan mendorong agar segera ditindaklanjuti dan diberi perhatian khusus," pungkasnya.(Medcom/*)