PONOROGO (7 November): Anggota Komisi V DPR RI, Sri Wahyuni mengungkapkan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang dilaksanakan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim) telah rampung.
Legislator NasDem itu pada 22 Juli lalu melakukan peletakan batu pertama (Ground Breaking) sebagai simbol bergulirnya Program Kotaku di tahun 2020. Program tersebut sempat berhenti tahun 2019.
Program Kotaku dirilis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengatasi tingkat kekumuhan di wilayah perkotaan. Dengan meningkatkan infrastruktur, sanitasi, dan pemberdayaan masyarakat, diharapkan dapat mengubah wajah wilayah perkotaan dan kelurahan.
Srikandi NasDem itu pada tahun 2020 ini mengajukan realisasi Program Kotaku untuk Ponorogo sebanyak 10 titik, namun disetujui enam titik akibat dampak Covid 19.
Dalam pelaksanaan penanganan permukiman kumuh skala lingkungan untuk konstruksi sederhana dilakukan secara swakelola masyarakat.
"Sementara untuk skala kota dilaksanakan dengan melibatkan rekanan, dan Alhamdulillah Program Kota Tanpa Kumuh di Ponorogo ini telah rampung," ujar Sri Wahyuni dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/11).
Menurut wakil rakyat dari dapil Jatim VII (Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, Ngawi) itu, Program Kotaku di Ponorogo membawa dampak nyata dalam penanganan maupun upaya pencegahan terhadap meluasnya kawasan kumuh dengan pembangunan berbagai sarana dan prasarana penunjang.
"Target pengentasan kawasan kumuh di Ponorogo yang dimulai sejak bulan Juli lalu lebih fokus pada infrastruktur seperti pengerjaan jalan, drainase, dan sarana pengelolaan sampah, dan sudah tentu mengubah wajah permukiman agar indah dan memiliki daya tarik," kata Sri Wahyuni.
Srikandi NasDem itu berharap, dengan Program Kotaku akan terwujud nol kawasan kumuh di Ponorogo.
"Jadi program Kotaku ini akan menjadi percepatan pembangunan infrastruktur demi menangani kawasan kumuh yang ada di Ponorogo," jelasnya.
Sri Wahyuni juga menyatakan terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Ponorogo yang selalu memberi dukungan, dengan begitu progres pembangunan dari Program Kotaku berjalan lancar dan sesuai rencana.
Suwandi, satu warga Kelurahan Setono, mengaku senang dengan keberadaan lingkungan yang bersih tanpa kumuh.
"Saya dan masyarakat ikut mengawasi pembangunan taman dan drainase yang ada di beberapa titik dan memantau pengerjaannya agar jangan asal-asalan, karena masyarakat yang akan merasakan manfaatnya," kata Suwandi.
Suwandi bersama masyarakat Kelurahan Setono mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Pusat atau Pemkab Ponorogo atas terwujudnya Program Kotaku tersebut.
"Sekarang wilayah permukiman di kelurahan kami bersih, sehat dan enak dipandang," tambah Suwandi. (RO/HH/*)