JAKARTA (16 November): Konvensi calon presiden (capres) Partai NasDem bakal menjadi panggung bagi figur potensial yang belum memiliki kendaraan politik untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Kegiatan itu akan mendongkrak elektabilitas capres dari kalangan bottom-up.
"Jadi panggung untuk kemudian meng-upgrade elektabilitas bagi mereka yang selama ini tidak memiliki panggung," ungkap Willy Aditya, Minggu, (15/11).
Menurut anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi NasDem itu, kriteria capres yang dicari NasDem ialah sosok yang dikehendaki rakyat. Sosok itu harus punya profesionalitas dengan dukungan elektoral yang tinggi.
Modal profesionalitas berupa integritas diri, kapasitas, dan kapabilitas. Sementara itu, modal elektoral yakni punya popularitas dan elektabilitas.
"Tentu dengan konvensi akan ada kesempatan yang sama bagi siapa pun dari kalangan mana pun," tegas Legislator NasDem itu.
Fungsionaris DPP Partai NasDem itu mengatakan calon presiden yang diusung nantinya harus mematuhi konsekuensi dari pencalonan. Salah satunya mundur jika berstatus aparatur sipil negara (ASN) atau dari kepolisian dan militer.
"Jadi ada dari kalangan TNI, Polri, ASN, dan lain sebagainya yang jauh dari panggung politik tentu ini bisa jadi panggung mereka," tutur Willy.
NasDem menjadi salah satu partai yang mengambil ancang-ancang untuk Pilpres 2024. Partai yang mengurusng jargon Restorasi Indonesia ini menggelar konvensi mencari sosok potensial untuk pemimpin selanjutnya pada 2022. Siapa pun diperkenankan mengikuti konvensi capres tersebut.
NasDem menerima kader dari partai politik lain di penyaringan itu. Komitmen ini dibuat karena NasDem ingin menjadi partai yang terbuka bagi semua kalangan. Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki kapasitas dan kualitas serta mampu mengemban amanat konstitusi.(medcom/*)