Berita

Operasi Proyek Gas JTB Mundur ke 2022

JAKARTA (23 November): Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI dipimpin ketua komisi tersebut, Sugeng Suparwoto dari Fraksi Partai NasDem, meninjau Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) dan Banyu Urip di Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (19/11).

Komisi energi meninjau proyek tersebut karena proyek itu akan menjadi salah satu tulang punggung energi nasional dengan kapasitas gas 192 MMscfd dan cadangan 2,5 triliun TCF. Berdasarkan informasi, proyek JTB baru bisa berproduksi pada tahun 2022 mendatang.

Target tersebut mundur dari rencana semula, yakni kuartal ke-4 tahun 2021. Untuk itu, Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke lokasi proyek JTB guna memperoleh penjelasan kendala mundurnya operasi proyek JTB, hingga kebutuhan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan yang ada.

“Kunjungan ini merupakan salah satu bentuk usaha DPR dalam mendukung terlaksananya proyek JTB secara lancar. Dengan kunjungan ini, kami ingin melihat secara langsung kondisi lapangan, sehingga kami bisa mengetahui secara detail kendala apa yang ada di lapangan,” ujar Sugeng.

Legislator NasDem itu mengungkapkan, salah satu kendala yang perlu dipikirkan guna kelancaran Proyek JTB yang dikelola PT Pertamina EP Cepu (PEPC) itu adalah dukungan pembangunan infrastruktur seperti jaringan gas untuk mengalirkan gas setelah produksi.

“Kita tentu mendukung penuh proyek JTB ini supaya bisa segera beroperasi,” kata wakil rakyat dari dapil Jawa Tengah VIII yang meliputi Banyumas dan Cilacap itu.

Direktur Utama PEPC, Awang Lazuardi mengatakan, dalam situasi pandemi Covid-19 ini beberapa proyek lain di seluruh dunia mengalami penundaan eksekusi atau bahkan ada yang sampai pembatalan.

Namun proyek JTB masih bisa berjalan, dengan pencapaian beberapa milestone, yaitu dengan telah diselesaikannya pekerjaan plug and abandon di satu sumur dan pemboran di enam sumur produksi yang lebih cepat dari waktu yang ditargetkan.

Begitu juga dengan diselesaikannya pekerjaan rigless dan well testing di empat sumur produksi dengan hasil yang sangat menggembirakan. Hasil well testing menunjukkan produksi per sumur lebih dari 60 MMscfd.

“Total dalam proyek ini kita sudah mencapai 24 juta jam kerja selamat. Rencananya awal Desember kita juga akan melakukan well testing di Sumur Jambaran Central. Mudah-mudahan lancar,” kata Awang.(dpr.go.id/HH/*)

Share: