Berita

Eva Harap Pemerintah Buka Taman Baca di Desa

JAKARTA (25 November): Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi NasDem, Eva Stevany Rataba mendorong pemerintah membangun taman baca dengan program gerakan literasi nasional sebagai upaya pemberantasan buta aksara di Indonesia.

Eva mengatakan itu saat mengikuti Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dan Rapat Dengar Pendapat dengan Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando secara daring, Rabu (25/11).

Menurut Legislator NasDem itu, gerakan literasi nasional sebagai bagian dari implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 23 Tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti.

"Kelompok kerja gerakan literasi nasional yang dibentuk untuk mengkoordinasikan berbagai kegiatan literasi yang dikelola unit-unik kerja terkait, harus didorong terus untuk bersungguh-sungguh dan berkomitmen meningkatkan kualitas penyelenggaraan layanan pendidikan keaksaraan," ujar wakil rakyat dari dapil Sulawesi Selatan III itu.

Namun, tambah Legislator NasDem itu, terdapat irisan program literasi antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Desa (Kemendes), dan Perpusnas.

"Kami berharap ada kolaborasi yang baik antara Kemendikbud, Kemendes, dan Perpusnas dalam hal kebijakan dan anggaran, serta sumber daya manusia (SDM) dalam pengembangan taman baca masyarakat sebagai upaya pemberantasaan buta aksara," harapnya.

Dengan demikian, lanjut Eva, program tersebut dapat mencapai target nilai budaya literasi sebesar 71,0% pada 2024 mendatang.

Selain itu, Srikandi NasDem itu menyebutkan bahwa taman-taman baca yang ia sebutkan merupakan masukan dari para komunitas dan masyarakat kecil.

"Kami harapkan ke depannya akan ada kerja sama antara pemerintah baik provinsi dan daerah untuk membuka taman-taman baca. Bukan hanya di kecamatan, tetapi juga bisa dibuka di desa-desa," pungkas Eva. (HH/*)

Share: