JAKARTA (28 November): Kapolri diminta mengevaluasi Kapolres Serdang Bedagai (Sergai) Sumatera Utara (Sumut) beserta jajarannya terkait kaburnya delapan tahanan Polres Sergai pada Minggu (22/11) dinihari.
Permintaan itu disampaikan anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari, melalui keterangan tertulisnya Jumat (27/11). Menurut Taufik, cara delapan tahanan itu melarikan diri menunjukkan seolah tidak ada pengamanan yang ketat.
"Dari informasi yang saya peroleh kan tahanannya melarikan diri dengan cara menggergaji besi di atas kamar mandi lalu kabur melalui plafon. Nah saat mereka melakukan aksinya itu, pengawasan di Polres gimana? Masa tahanan bisa leluasa begitu?" kata Taufik.
Selain mengkritisi lemahnya proses pengawasan di Ruang Tahanan Polisi (RTP) Sergai, Legislator NasDem itu juga mempertanyakan penerapan SOP yang ada.
"Penerapan SOPnya bagaimana? Ini harus dievaluasi. Semua yang bertugas harus diperiksa termasuk Kapolresnya sebagai pimpinan. Jika memang dalam proses pemeriksaan ditemukan ada kesengajaan dan kelalaian, maka Kapolri harus menindak anggotanya," tegas anggota DPR RI dari NasDem dapil Lampung I itu.
Kapolres, kata Taufik, harus memiliki tanggung jawab besar atas kondisi keamanan dan keselamatan di wilayahnya. Kaburnya tahanan di wilayah kekuasannya menunjukkan lemahnya pengawasan yang dilakukan Kapolres Sergai, AKBP Robin Simatupang.
"Kapolri harus mengontrol ketat anggotanya yang sudah diberi mandat baik itu di tingkat Polda maupun Polres. Jangan sampai ada oknum aparat yang coba bermain. Ini harapan saya. Semoga bisa jadi catatan Kapolri," tandas Taufik.
Seperti diberitakan, ke delapan tahanan adalah tahanan kasus narkoba dan beberapa kasus lainnya. Dari delapan yang kabur, polisi sudah menangkap satu orang dengan inisial PAP sementara tujuh tahanan lainnya masih diburu.(RO/*)