JAKARTA (1 Desember): Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Willy Aditya mengatakan Fraksi Partai NasDem DPR dan beberapa fraksi lainnya tengah mengkaji keserentakan pemilu, yaitu pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres).
Menurut Willy, hal yang paling prinsipil dari keserentakan pemilu tersebut adalah membuat negara menjadi yatim piatu.
"Karena pada Pileg kecenderungannya orang mengurus diri orang perorang dan partai mengurus partai per partai. Lalu siapa yang mengurus negara dan presiden yang bertarung dalam pemilihan?" tanya Legislator NasDem itu saat ditemui di Senayan, Jakarta, pekan lalu.
Anggota Komisi I DPR RI dari NasDem itu mengatakan, tidak mungkin hanya relawan yang mengurus perhelatan nasional Pilpres. Padahal pengusung calon Presiden adalah partai politik atau koalisi partai politik.
Legislator NasDem tersebut juga mengatakan, aktor dalam pemilu itu terdiri dari peserta, pemilih, dan penyelenggara.
"Berkaca dari pemilu sebelumnya yang banyak memakan korban jiwa menjadi catatan sebagai bahan refleksi, evaluasi dan assessment semua pihak, bukan hanya soal penyederhanaan keserentakan pemilu," tegas Willy.
Wakil rakyat dari dapil Jawa Timur XI (Bangkalan, Pamekasan, Sampang dan Sumenep) itu mengatakan catatan tersebut kemudian menjadi kesadaran bersama bahwa pemilu legislatif harus dipisahkan dari pemilu presiden.
"Bukan semata dari aspek teknisnya melainkan aspek bagaimana penyelenggaraan negara ini untuk memperlihatkan bahwa calon presiden merupakan representasi yang diusulkan oleh partai politik," tegasnya.(HH/*)