Berita

Imigrasi Harus Tindak Tegas WNA yang Langgar Aturan

JAKARTA (19 Januari): Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni meminta pihak Imigrasi menindak tegas warga negara asing (WNA) yang melanggar aturan di wilayah hukum Indonesia.

Sahroni mengemukakan itu menanggapi berita yang baru-baru ini viral tentang seorang turis asal Amerika Serikat (AS), Kristen Gray yang menceritakan tentang kehidupannya di Bali. Postingan itu dikritisi banyak pihak karena dinilai memanfaatkan biaya hidup yang murah dan nyaman di Bali, serta menghindari pajak.

“Ditjen Imigrasi jangan loyo dalam menangani kasus ini. Segera lakukan penyelidikan terkait berbagai potensi pelanggaran, seperti izin tinggal dan pajak. Selain itu, dengan mengajak orang lain pindah ke Bali, para turis ini juga berpotensi melanggar protokol kesehatan. Ini semua harus ditindaklanjuti,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (19/1).

Legislator NasDem itu menegaskan jika ada potensi pelanggaran hukum, maka para turis itu tidak boleh hanya dideportasi, tetapi harus diproses hukum terlebih dahulu di Indonesia.

“Kalau ada dugaan pelanggaran hukum, misalnya tidak bayar pajak, maka ya mereka harus diproses hukum dulu di Indonesia. Dimejahijaukan. Ini juga untuk menimbulkan efek jera supaya turis-turis lainnya taat hukum,” tegas wakil rakyat dari dapil DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu) itu.

Sahroni juga meminta pihak Imigrasi agar segera berkoordinasi dengan Kedutaan Besar AS di Jakarta terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan warganya itu.

“Pihak Imigrasi juga agar segera koordinasi sama pihak Kedubes AS yang ada di sini terkait kondisi hukum warganya. Kalau memang melanggar hukum ya harus ditindak tegas,” pungkasnya.

Diketahui, cuitan akun Twitter @kristentootie atau Kristen Gray menjadi viral. Salah satunya mengajak orang asing pindah ke Bali saat pandemi Covid-19.

Tagar #Bali menjadi trending pada Minggu (17/1) petang. Itu setelah akun Twitter Kristen Gray, yang mengaku sebagai perempuan asal AS keturunan Afrika dan telah tinggal di Bali selama satu tahun terakhir, berkicau soal enaknya tinggal di Bali.

Dalam cuitan itu, dia mengisahkan pengalamannya menuju Bali setelah kehilangan pekerjaan pada 2019 bersama pacarnya yang juga perempuan. Awalnya, mereka mencoba tinggal selama enam bulan di Bali dan menghasilkan uang sebagai desainer grafis. Tapi kemudian, wabah Covid-19 membuat mereka tertahan di Bali.(HH/*)

Share: