PEKANBARU (27 Maret): Komisi I DPR RI sudah merencanakan pemenuhan anggaran sistem pertahanan untuk 2020-2024. Namun, pandemi Covid-19 memaksa menunda penganggaran tersebut, hingga akhirnya dibentuklah Panja Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata) untuk mendalami kembali kebutuhan mendasar pertahanan nasional.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai NasDem, Muhammad Farhan mengungkapkan itu seusai mengikuti kunjungan kerja Komisi I DPR RI ke Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, Riau, Kamis (25/3).
"Memang sangat menantang bagi kita untuk memenuhi minimum essential force (MEF). Kita mau kebut tahun 2020-2024 untuk pemenuhan 20-30 persen minimum essential force," ujar Farhan.
Melihat dari dekat Lanud Roesmin Nurjadin, Legislator NasDem itu mengatakan, masih banyak yang perlu dibenahi sekaligus memberi tambahan anggaran pengadaan alutsista untuk memperkuat sistem pertahanan.
“Kita menyadari posisi Lanud Roesmin Nurjadin ini sangat strategis, mengingat banyak sekali titik vital di Riau dan Sumatera bagian selatan. Kita mau memastikan bahwa TNI AU memiliki kesiapan untuk menjaga kedaulatan RI," ungkap Farhan.
Menurut wakil rakyat dari dapil Jawa Barat I (Kota Bandung, Kota Cimahi) itu, untuk mulai memenuhi kebutuhan alutsista TNI, mungkin bisa dilakukan pada 2024 ketika perekonomian nasional sudah pulih. Diakuinya, pandemi Covid-19 telah mengganggu politik anggaran, karena ada refocusing anggaran dan program pemulihan ekonomi nasional.
"Di 2020 saja refocusing dari Kemenhan untuk alutsista mencapai Rp13,5 triliun. Artinya ada anggaran alutsista yang dipotong," tutup Farhan. (dpr.go.id/HH/*)