PALU (2 April): Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Lestari Moerdijat menyerahkan bantuan 7.000 paket sembako untuk korban bencana Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala) 28 September 2018, di Sekretariat Forum Korban Likuefaksi Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (2/4).
Paket 7000 sembako tersebut diserahkan secara simbolik dan akan dibagikan mulai dari Petobo dan selanjutnya akan didistribusikan ke sejumlah titik penyintas Pasigala.
Dalam kunjungan itu Lestari yang akrab disapa Rerie didampingi Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, Ketua DPRD Provinsi Sulteng, Nilam Sari Lawira, anggota DPR RI, Eva Yuliana, Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI, Atang Irawan, Ketua DPD NasDem Kota Palu, Yahdi Basma, serta sejumlah kader Partai NasDem DPD NasDem Kota Palu.
Rerie menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan dari jadwal karena lebatnya hujan mengguyur Kota Palu sejak pesawat landing pagi tadi.
"Saya yakin, permasalahan pokok yang dialami penyintas Petobo dan ribuan lainnya di Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong, sudah kami serap sejauh ini. Tadi pagi juga saya sudah berdiskusi detail dengan Ibu Ketua DPRD, Pak Rusdy Mastura dan kawan-kawan, maka selanjutnya saya yakini solusi yang musti dikerjakan negara adalah pemenuhan hak penyintas khususnya hunian layak bagi korban," kata Rerie kepada media di depan 20an perwakilan penyintas Petobo di tenda logistik Partai NasDem Kota Palu.
Rerie menambahkan, problem pokok yang terkait hunian layak yakni hunian tetap (Huntap) adalah ketersediaan lahan. Maka itu berarti ada problem di soal pengadaan tanah yang menjadi kewenangan pemerintah daerah.
"Nah kita akan periksa, problemnya ini soal kesediaan anggaran atau aspek hukum kepemilikan tanah calon Huntap Satelit. Misalnya di Petobo ini, apa kendalanya? Selanjutnya akan saya sampaikan secara serius kepada Pemerintah Pusat. Termasuk soal perpanjangan Inpres 10/2019 yang masa berlakunya sudah habis pada Desember 2020 silam", lanjut Rerie.
Yahdi Basma menambahkan, untuk case penyintas Petobo, memang sejumlah KK (kepala keluarga) sudah memilih direlokasi ke Huntap Tondo, namun sesungguhnya seluruh penyintas Petobo memiliki aspirasi yang sama, yakni berhuntap di Petobo Atas.
"Jika semuanya direlokasi, maka Petobo ini bakal kosong tak berpenghuni dan tentu akan jadi masalah baru jika Kelurahan Petobo tidak memenuhi syarat sebagai satu kelurahan berdasar jumlah penduduk. Nah, problem ikutan seperti ini harus dihitung serius oleh pemerintah," tegas Yahdi di depan rombongan.
Seusai pertemuan, Rerie dan rombongan, meninggalkan tempat menuju Santika Hotel, Palu, tempat pelaksanaan Rakorwil Partai NasDem Sulteng, yang rencananya dibuka Wakil Ketua Umum DPP NasDem, Ahmad Ali hari Jum'at (2/4) ini juga. (NasDemSulteng/Hamdin/*)