PANGKALPINANG (7 Juni): Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Zuristyo Firmadata mengatakan dari 57 juta usaha ultra mikro dan UMKM, baru 20% yang mendapatkan layanan dari institusi formal keuangan.
Zuristyo mengemukakan itu dalam sosialisasi sinergi ekosistem ultra mikro kepada pedagang pasar tradisional dan mahasiswa di Pangkalpinang, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Jumat (4/6).
Legislator NasDem itu mengatakan, sosialisasi yang diprakarsai Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) itu untuk memperluas akses layanan keuangan bagi pelaku usaha kecil.
"Sosialisasi dari ISMEI ini, selain melibatkan Komisi VI DPR RI, juga didukung BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM). Sinergi ini, diharapkan akan terbentuk pada semester II tahun ini," kata Zuristyo.
Untuk itu, pihaknya mendukung program tersebut, untuk meningkatkan jangkauan layanan kepada pelaku usaha kecil termasuk pedagang pasar. Dia berharap program itu dapat meningkatkan lapangan pekerjaan bagi masarakat prasejahtera.
"Ada 57 juta pengusaha ultra mikro di Indonesia, baru 20% yang mendapatkan layanan dari institusi keuangan formal. Sebanyak 80 persen dari segmen ultra mikro ini padahal petani, pedagang tradisional, pemilih toko, dan pekerja lepas," ujar wakil rakyat dari dapil Babel itu.
Ketua DPW NasDem Babel itu menegaskan, pelaku ultra mikro dan UMKM merupakan tulang punggung dan kunci pemulihan ekonomi nasional, sehingga harus diselamatkan dari tekanan dampak pandemi.
"Kita harapkan pelaku usaha ultra mikro dan UMKM tidak mendapatkan pendanaan dari rentenir atau pinjaman online. Makanya kita harapkan institusi keuangan formal dapat memberikan pinjaman dengan bunga yang lebih rendah," pungkasnya.(MI/*)