JAKARTA (15 Juni): Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Satori mengapresiasi langkah Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang membatalkan biaya transaksi cek saldo dan tarik tunai di ATM Link.
Hal tersebut disampaikan Satori saat mengikuti Rapat Kerja Komisi XI DPR dengan Bank Mandiri dan Bank BRI dengan tema “Realisasi Progress Restrukturisasi PENâ€, di Ruang Rapat Komisi XI DPR Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (15/6).
“Saya mengapresiasi Bank Mandiri dan BRI yang membatalkan pengenaan biaya cek saldo dan tarik tunai di ATM Link karena sangat membebani masyarakat. Walaupun pengenaan biaya tersebut bertujuan baik yaitu untuk meningkatkan transaksi digital melalui M-Banking, tetapi masyarakat di daerah banyak yang belum melek teknologi," ungkap Satori.
Wakil rakyat dari Dapil Jawa Barat VIII (Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu) itu berharap, perlunya agen-agen BRI dan Bank Mandiri di daerah untuk mengedukasi dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang belum paham teknologi M-Banking.
Satori juga menyoroti target Bank Mandiri tahun 2021 untuk UMKM melalui peningkatan literasi keuangan. Legislator NasDem itu mendukung bila Bank Mandiri bisa bekerja sama dengan perusahaan Financial Technology (Fintech) untuk memperluas pasar segmen yang tidak memiliki akses perbankan yaitu Amartha dan Crowde yang menyasar target market perempuan dan para petani.
“Target market perempuan dan para petani itu sangat membantu di saat pandemi seperti sekarang. Seharusnya bisa ditambahkan dengan fintech-fintech lainnya supaya bisa menyasar pangsa lainya,†tutup Satori.(Devi/*)