Berita

Beton Pembatas Jalur Sepeda yang Dibongkar, bukan Marka

JAKARTA (18 Juni): Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai NasDem, Ahmad Sahroni menjelaskan bahwa permintaannya kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit adalah membongkar planter box yang menjadi pembatas jalur sepeda, bukan membongkar jalur sepeda.

"Betonnya yang dibongkar bukan jalur marka hijaunya. Karena marka jalur hijau itu sudah benar karena sesuai aturan UU," kata Sahroni lewat Instagramnya, Jumat (18/6).

Terkait langkah pembongkaran jalur sepeda permanen akan meningkatkan potensi kecelakaan, Sahroni mempersilakan untuk mengecek data Polda Metero Jaya. Menurutnya, keberadaan jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin justru menyebabkan banyak terjadi kecelakaan lalu lintas.

"Soal pembongkaran menimbulkan kecelakaan, silakan cek di Polda, berapa kasus kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh jalur permanen sepeda, banyak. Justru jalur ini menyebabkan banyak kecelakaan kendaraan lain," katanya.

Dengan begitu, Legislator NasDem itu berharap tidak ada lagi selisih paham antara pengguna jalan yang lain dengan para pesepeda.

"Jangan lagi ada diskriminatif. Jangan lagi ada perkataan yang tidak pantas kepada semua pihak. Mari olah raga untuk kesehatan, mari humanis kepada semua pengguna jalan. Saya tidak akan mungkin menyalahi aturan UU," pungkas Sahroni yang juga mengunggah fotonya saat sedang naik sepeda balap.

Sebelumnya, saat rapat kerja Komisi III DPR dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Sahroni meminta agar jalur sepeda permanen dihilangkan. Apalagi sudah ada gesekan antar-komunitas sepeda yang muncul karena adanya dugaan diskriminasi.

Belum lagi, nantinya ada pengendara motor yang ingin meminta jalur khusus bila pola ini terus dibiarkan.

"Kita ingin bagaimana tidak ada diskriminasi, baik untuk road bike maupun seli bike. Biarkan risiko ditanggung masing-masing," ujar dia dalam rapat di Gedung DPR RI pada Rabu (16/6).

Kapolri saat itu menyetujui ide dibongkarnya jalur tersebut. Tapi Polri akan lebih dulu berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta hingga Kemenhub terkait hal tersebut.

"Saya setuju untuk jalur sepeda permanen nanti dibongkar saja. Kami akan studi banding ke luar, bagaimana sepeda olahraga dan sepeda terkait untuk bekerja, dengan jamnya dan pengaturan luasnya nanti akan kami koordinasikan dengan Kemenhub dan Pemda sehingga jalur sepeda tetap ada dan jam dibatasi sehingga tidak mengganggu pengguna lain," ucap Sigit.(RO/*)

Share: