JAKARTA (5 Juli): Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Nurhadi meminta pemerintah untuk tidak terlambat memberikan insentif kepada para tenaga kesehatan (nakes).
Mengingat kasus Covid-19 di Indonesia terus naik dari hari ke hari, bahkan terus memecahkan rekor setiap harinya. Sehingga banyak rumah sakit yang kini kewalahan menangani pasien Covid-19.
"DPR juga mendorong pemerintah untuk memperhatikan keselamatan tenaga kesehatan. Insentif jangan sampai terlambat diberikan," ujar Nurhadi dalam pernyataannya tertulisnya, Sabtu (3/7).
Legislator NasDem itu menambahkan pemerintah harus memastikan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, oksigen, dan ventilator, terutama di kota-kota dengan kasus Covid-19 tinggi.
"Komisi IX DPR terus mengawasi kebijakan pemerintah baik dari sisi pencegahan maupun penanganan pasien Covid-19," imbuhnya.
Selain itu, Nurhadi menilai kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali hingga 20 Juli 2021 sebagai pertaruhan semua komponen bangsa untuk mengakhiri atau setidaknya menekan atau mengurangi lonjakan kasus pandemi Covid-19.
Nurhadi memperkirakan ekonomi akan mengalami kontraksi jika PPKM Darurat tidak berhasil. Karena itu, semua kalangan harus mendukung kebijakan PPKM Darurat.
"Semua harus dimulai dari diri kita, keluarga, dan masyarakat sekitar. Ingatkan siapapun yang abai terhadap protokol kesehatan, tingkatkan daya tahan tubuh, dan berdoa," ujar dia.
Legislator NasDem ini pun menilai upaya mengakhiri pandemi Covid-19 harus terus-menerus melalui kebijakan-kebijakan yang jitu. Menurut dia, selain vaksin dan kesadaran protokol kesehatan (Prokes), psikologi masyarakat harus dijaga.
"Masyarakat harus diedukasi sebahagia mungkin menghadapi pandemi ini. Gaungkan bahwa kita bisa melawan pandemi ini," tuturnya.
Wakil rakyat dari dapil Jawa Timur VI (Kabupaten Tulungagung, Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Blitar) itu mengajak para tokoh dan masyarakat berhenti saling menyalahkan kebijakan penanganan Covid-19.
Pernyataan Nurhadi tersebut merespons mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah yang menyebut ketidaktahuan pada substansi ilmiah membuat penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia serba salah.
"Setop saling menyalahkan," tegas Nurhadi.(RO/*)