JAKARTA (8 Juli): Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Willy Aditya meminta pemerintah memberikan insentif kepada para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), agar mereka bisa bertahan.
Menurut Willy, permintaan itu dilatarbelakangi fakta bahwa pandemi Covid-19 tidak hanya menyerang sistem kesehatan, tapi juga hampir melumpuhkan aktivitas perekonomian.
"Pandemi Covid-19 yang disertai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali, membuat ruang gerak UMKM bertambah sulit. Agar tidak berdampak lebih buruk lagi, pemerintah perlu memberi insentif kepada para pelaku UMKM,†ujar Willy dalam keterangannya, Kamis (8/7).
Pandemi Covid-19 membuat para pelaku UMKM mengalami tekanan berat sebagai akibat pembatasan sosial dan modal kerja yang tidak termanfaatkan secara maksimal.
"Dampak selanjutnya yang makin menyulitkan UMKM adalah terjadinya modal kerja yang menganggur. Kondisi inilah yang menurut saya perlu diwaspadai," imbuh Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI ini.
Legislator NasDem itu mengapresiasi inisiatif pemerintah untuk melindungi, sekaligus mengembangkan UMKM. Inisiatif dimaksud antara lain memasukkan UMKM ke dalam sistem online.
"Namun harus pula diakui, tidak mudah mengubah pola kerja UMKM yang terbiasa offline menjadi online," imbuhnya.
Wakil rakyat dari dapil Jawa Timur XI (Bangkalan, Pamekasan, Sumenep, dan Sampang) itu juga mengharapkan bantuan dari Kementerian Koperasi dan UMKM yang sedang berjalan tidak terhenti setelah pemberlakuan PPKM berakhir, tapi berlanjut selama pandemi.
“Tidak sedikit UMKM yang kelasnya rumahan itu, sudah terjerat dengan pinjaman berbunga besar,†ungkapnya.
Willy juga menyoroti permodalan UMKM yang perlu mendapat perhatian khusus, walau para pelaku UMKM sudah punya akses ke perbankan. Namun hal ini saja belum memadai.
"Pemerintah melalui OJK, perlu membuat skema relaksasi kredit, penghapusan bunga, dan skema durasi pengembalian pinjaman yang diperpanjang," kata dia.
Kebijakan itu, tambah Legislator NasDem tersebut untuk memberi kesempatan bagi UMKM agar bisa bergerak dan memperoleh penghasilan, sebelum tiba kewajiban mengembalikan pinjaman.
"Kita ingin UMKM kembali sehat dan menjadikan pandemi Covid-19 yang sedang kita hadapi sebagai sumber pembelajaran untuk menghadapi situasi baru ke depannya. Dorongan pasar digital perlu terus dipenetrasikan kepada para pelaku UMKM," tukas Willy.(RO/*)