Berita

Pemerintah Perlu Ajak Ulama Tangani Covid-19

JAKARTA (15 Juli): Upaya penanggulangan pandemi Covid-19 harus mengajak dan melibatkan seluruh pihak dari berbagai kalangan, termasuk para ulama. Ulama dinilai punya peran penting dalam menyukseskan penanggulangan penyebaran Covid-19, terutama dalam hal mengedukasi masyarakat.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Lisda Hendrajoni mengemukakan itu dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/7).

“Umat beragama tentunya menghargai para ulama di setiap daerahnya. Oleh karenanya, pemerintah harus mengajak para ulama khususnya dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap penanggulangan dan bahaya Covid-19,” kata Lisda.

Legislator NasDem itu menambahkan, dalam situasi sekarang, peran ulama dan tokoh masyarakat sangat dibutuhkan dalam meredam warga karena dapat mengedukasi langsung dalam berbagai kegiatan keagamaan dan kegiatan adat.

“Ulama merupakan salah satu elemen masyarakat yang sangat berpengaruh, karena bersentuhan langsung dengan masyarakat, dalam kegiatan yang bersifat keagamaan. Tentunya para alim ulama itu dapat membantu pemerintah dalam memberikan informasi yang benar dan meluruskan isu-isu negatif terkait Covid-19,” sambungnya.

Anggota Komisi VIII DPR RI itu menyayangkan sikap beberapa oknum yang mendiskreditkan pemerintah dalam soal Covid-19. Hal ini justru malah menimbulkan gejolak di tengah-tengah masyarakat.

“Tentu ini peran penting dari Pemerintah Pusat dan daerah, untuk mengajak para ulama dan memberikan penjelasan tentang bahaya Covid-19 serta cara penanggulangannya. Karena negara-negara Islam lainnya seperti Arab Saudi juga menerapkan hal yang sama. Jadi kita bisa berpatokan ke sana, bukan sebaliknya, ada oknum yang malah mendiskreditkan pemerintah dalam persoalan Covid-19,” jelasnya.

Wakil rakyat dari dapil Sumatera Barat I (Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Sijunjung, Tanah Datar, Kepulauan Mentawai, Dharmasraya, Solok Selatan, Kota Padang, Kota Solok, Kota Sawahlunto, dan Kota Padangpanjang) itu juga meyakini para ulama akan merasa dihargai jika ikut dilibatkan dalam penanggulangan Covid-19 yang terus mengancam Indonesia.

“Akan ada sentuhan langsung kepada para ulama khususnya, jika ikut dilibatkan. Sehingga para ulama juga dapat menepis hoax yang beredar di tengah masyarakat,” pungkasnya.

Peningkatan kasus Indonesia dalam beberapa bulan terakhir terlihat cukup signifikan terutama pada kasus varian terbaru. Hal itu mengakibatkan sejumlah daerah termasuk Jawa dan Bali melaksanakan PPKM Darurat. Kebijakan ini diharapkan dapat menekan angka penyebaran Covid-19 di sejumlah daerah yang sudah masuk kedalam zona merah. (BEE/*)

Share: