JAKARTA (16 Juli): Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Satori menyoroti teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Inteligence (AI) baru akan diimplementasikan Bank Indonesia (BI).
Menurut Satori, BI telah mencanangkan penggunaan teknologi AI ini sejak akhir 2019, tetapi baru sekarang akan dilaksanakan.
"Mengapa BI baru akan melaksanakan penggunaan teknologi tersebut sekarang padahal AI itu sangat penting dan banyak manfaatnya untuk memastikan, memonitor dan mengevaluasi kebijakan yang sudah dijalankan," ujar Satori saat Focus Group Discussion (FGD) dengan Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) secara virtual, Rabu (14/7).
Selain itu, Satori menyampaikan perbandingan sistem keuangan perbankan Indonesia yang kalah jauh dengan Singapura.
“Sistem keuangan perbankan Indonesia kalah jauh dengan Singapura. Indonesia mau meluncurkan AI saja terbentur dengan regulasi. Harus ada RUU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK). Hal inilah yang membuat lambatnya teknologi AI diterapkan disini," jelasnya.
Legislator NasDem dari dapil Jawa Barat VIII (Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu) itu juga menyebutkan tentang dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat membuat Indonesia turun kelas menjadi negara berpendapatan menengah ke bawah.
“Dampak PPKM darurat belum genap dua minggu saja menurunkan kelas Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah kebawah, bagaimana kalau sekenarionya PPKM darurat diperpanjang menjadi 6 minggu bisa-bisa Indonesia turun kelas lagi,†ujarnya.(RO/*)