JAKARTA (22 Agustus): Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) NasDem Komisi VIII DPR RI, Lisda Hendrajoni mengapresiasi langkah sigap Kementerian Sosial (Kemensos) yang merespon cepat jaminan kesehatan bagi anak-anak yatim/piatu akibat Covid-19.
Lisda juga berharap data akurat yang tengah dikumpulkan Kemensos bisa segera diperoleh, agar program dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
“Kita apresiasi respon cepat dari Kemensos, sesuai dengan apa yang sebelumnya kami usulkan terkait anak yatim atau piatu akibat Covid-19 ini. Kita juga akan mendorong para pihak segera melaporkan data yang akurat agar respon cepat dari kementerian ini dapat terlaksana,†kata Lisda dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/8).
Lisda juga mendesak agar seluruh kepala daerah (Bupati/Wali Kota) di Indonesia, segera menyampaikan data anak yatim, piatu dan yatim piatu sesuai dengan permintaan dari Kemensos.
“Mohon kepada bupati dan wali kota agar segera menyampaikan data terupdate terkait anak yatim piatu sesuai dengan permintaan dari Kemensos. Hal tersebut guna pelaksanaan program dapat segera terlaksana di masing-masing daerah,†tegas Legislator NasDem itu.
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 per 20 Juli 2021 diketahui ada 11.045 anak menjadi yatim piatu, yatim atau piatu.
Selain upaya pendataan dan respon kasus bagi anak-anak yang kehilangan orangtua karena Covid-19, Kementerian Sosial juga telah memberikan dukungan secara langsung melalui Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) yang mencakup pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti bantuan obat-obatan, vitamin, tes swab/PCR, vaksinasi dan kebutuhan dasar anak lainnya, termasuk memberikan konseling kepada anak-anak dan keluarganya.
Selanjutnya, untuk mencegah anak kehilangan hak pengasuhannya, Kementerian Sosial juga telah mereunifikasi anak dengan keluarga besarnya, memfasilitasi pengasuhan alternatif melalui pengasuhan oleh orang tua asuh (foster care)/wali/pengangkatan anak dan pengasuhan anak melalui panti-panti.
Selain program kesehatan, Lisda juga berharap, ke depannya harus ada jaminan pendidikan bagi anak-anak yang menjadi yatim/piatu akibat ditinggalkan orang tuanya karena Covid-19.
“Jika kesehatan mereka sudah terjamin, ke depan tentunya kita juga harus memiliki program jaminan pendidikan bagi anak-anak tersebut. Ini juga menjadi pekerjaan penting bagi pemerintah, selain dari pemulihan ekonomi bangsa,†pungkas wakil rakyatdari dapil Sumatera Barat I (Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Sijunjung, Tanah Datar, Kepulauan Mentawai, Dharmasraya, Solok Selatan, Kota Padang, Kota Solok, Kota Sawahlunto, Kota Padangpanjang) itu. (Bee/*)