Berita

Martin Minta HKBP Dukung Sejumlah RUU Segera Disahkan

JAKARTA (26 Agustus): Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Martin Manurung, meminta dukungan gereja Huria Kristen Batak  Protestan (HKBP) agar RUU Masyarakat Hukum Adat (MHA), RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS), RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT),  dapat segera disahkan menjadi UU.

Hal itu disampaikan Martin saat menjadi pembicara webinar bertajuk “HKBP dan Politik Kebangsaan” yang diselenggarakan secara virtual oleh Komite Gereja dan Masyarakat (KGM) HKBP, Senin (23/8).  

Martin menjelaskan, ketiga RUU tersebut sangat penting segera disahkan menjadi UU untuk memastikan adanya keadilan, perlindungan dan pemenuhan hak bagi masyarakat adat, perempuan dan pekerja rumah tangga.

“Perjuangan untuk ketiga RUU itu merupakan agenda kerakyatan yang sedang diperjuangkan Fraksi Partai NasDem di DPR RI dan membutuhkan dukungan publik, termasuk oleh gereja,” kata Martin yang juga warga jemaat HKBP tersebut.

Menurut Legislator NasDem itu, gereja dan partai sebenarnya dapat bekerjasama dalam politik kebangsaan dan kerakyatan tanpa terjebak dalam politik praktis.

“Ketiga RUU itu termasuk agenda kerakyatan. Kita menyadari bahwa gereja tidak boleh terlibat dalam politik praktis. Tapi, gereja dapat berpartisipasi dalam politik kebangsaan, kerakyatan dan keadilan. Apalagi ketiga RUU itu juga sangat bersentuhan dengan warga jemaat gereja juga,” ujar wakil rakyat dari dapil Sumatera Utara II (Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Mandailing Natal, Kota Gunungsitoli, Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir, Nias Selatan, Samosir, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, dan Nias Barat) tersebut.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu juga mengusulkan agar HKBP memberi pendidikan rohani kepada warga jemaatnya melayani di bidang politik, baik di eksekutif maupun di legislatif secara berkala.

“Perlu juga kami (warga jemaat HKBP) dipanggil dan diberi pendidikan rohani oleh gereja kami (HKBP),” ujarnya.

Menurut Martin, pendidikan rohani menjadi salah satu faktor penting untuk mendidik warga jemaat dalam menghadapi gelombang perpolitikan di Indonesia.

"Selama ini HKBP memberangkatkan jemaatnya ketika menghadapi pemilihan. Setelah terpilih dan melakukan tugas-tugasnya, dukungan dan bimbingan HKBP juga sangat penting untuk dilakukan," pungkas Martin.(RO/*)

Share: