TALANG UBI (31 Agustus): Anggota Komisi II DPR-RI dari Fraksi Partai NasDem, Sri Kustina kembali melakukan kunjungan kerja ke Desa Spantan Jaya, Kecamatan Penukal, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan (Sumsel), Sabtu (28/8).
Dalam kunjungan kerja satu hari untuk menyerap aspirasi masyarakat di Bumi Serepat Serasan, Sri Kustina mengunjungi banyak tempat usaha dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Peserta harus menggunakan masker dan menjaga jarak.
Dalam kunjungannya, wakil rakyat dari dapil Sumsel II (Kabupaten Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ilir, Muaraenim, Lahat, Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Komering Ulu Selatan, Ogan Ilir, Empat Lawang, Kota Pagar Alam, Kota Prabumulih, dan Penukal Abab Lematang Ilir) itu mendengarkan langsung keluhan pengusaha roti yang mengaku belum bisa melebarkan sayap usaha karena terkendala izin BPOM.
Menanggapi keluhan itu, Sri Kustina memberikan masukan agar segera mengurus SKU (Surat Keterangan Usaha).
"Untuk memperluas jangkauan pasar, saya berikan masukan agar kelompok usaha roti atau pemilik usaha lainnya, agar mengurus izin PIRT (Produk Industri Rumah Tangga). Produk tersebut dengan dibantu kepala desa ke dinas kesehatan setempat agar mendapatkan jangkauan pasar yang luas," saran istri Bupati PALI, H Heri Amalindo itu.
Selain kelompok usaha roti, Sri Kustina juga menerima keluhan pengusaha tanaman hias yang kurang mendapat antusiasme masyarakat sehingga mempengaruhi target penjualan.
"Perlunya intensitas pemasaran produk agar masyarakat lebih mengenal tanaman hias. Saat ini banyak cara pemasaran dilakukan, terutama eksis di sosial media sehingga produk yang dihasilkan bisa dikenal lebih luas," urai Sri Kustina.
Legislator NasDem itu juga mendengarkan kesulitan pedagang bakso magelang yang omsetnya menurun drastis akibat pandemi Covid-19.
"Untuk menaikkan harga penjualan, dibutuhkan keaktifan anggota untuk pemasaran produk mereka secara berkala," kata Sri Kustina.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Kustina juga mengunjungi wisata Air Desa Spantan Jaya untuk mendengarkan aspirasi pengelola wisata. Diakuinya, akibat PPKM sangat mempengaruhi penjualan tiket masuk wahana.
"Saya sangat maklum kalau mereka minta ada sedikit kelonggaran untuk tempat wisata. Tapi kita juga harus sadar, pandemi Covid-19 belum sepenuhnya teratasi. Kalaupun harus dilonggarkan, pengunjung wisata pun harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," tegas Legislator NasDem itu.
Dari tempat wisata Sri Kustina mengunjungi pengusaha kerupuk sagu. Pengusaha itu mengeluhkan terbatasnya sumber daya manusia yang dimilikinya.
"Untuk menambah tenaga kerja, kami tidak punya modal. Kondisi ini membuat hasil produksi kami terbatas," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Sri Kustina menyarankan agar pengusaha yang bersangkutan meningkatkan program pemasaran.
"Dengan meningkatnya penjual, secara otomatis produksi dan omset akan meningkat. Omset yang meningkat inilah yang bisa dipakai untuk mendapatkan SDM baru," jelasnya.
Seperti yang dilakukan Sri Kustina pada setiap kegiatan serupa, dia juga memberikan bantuan modal usaha serta beras kepada pelaku usaha yang dia temui. (whr/*)