Berita

BI Harus Segera Antisipasi Tapering off The Fed

JAKARTA (2 September):  Bank Indonesia (BI) perlu secepatnya mengeluarkan kebijakan untuk mengantisipasi tapering off The Federal Reserve System (Fed) atau mengurangi stimulus moneter yang dikeluarkan bank sentral Amerika Serikat.

Hal itu disampaikan anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Satori saat menjadi nara sumber focus group discussion (FGD) dengan Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) secara virtual, Selasa (31/8).

“Tapering off The Fed pernah terjadi pada 2013, kemudian sekarang akan terjadi lagi. Saya berharap tapering off The Fed kali ini tidak separah pada 2013,” ujar Satori.

Legislator NasDem itu meminta agar BI secepatnya mengeluarkan kebijakan untuk mengantisipasi tapering of The Fed yang diberlakukan pada Oktober mendatang. Tapering off adalah kebijakan untuk mengurangi pembelian surat utang atau obligasi dan aset-aset lain oleh bank sentral.

Menurut Satori, adanya tapering off The Fed akan berdampak terhadap pergerakan nilai tukar rupiah.

“Perkembangan indikator asumsi ekonomi makro RAPBN untuk nilai tukar rupiah adalah Rp14.350. Di tengah bayang-bayang tapering off The Fed akankah rupiah bertahan sampai akhir tahun 2021? Bagaimana BI mempertahankan nilai tukar rupiah ini?” tanyanya.

Selain itu, Satori menyinggung masalah pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) di tengah isu tapering off The Fed tersebut.

“Pertumbuhan kredit sekarang baru bangkit pasca varian delta mengganas. Jika terjadi skenario yang lebih buruk lagi di akhir tahun, kita boleh optimistis tetapi waspada karena ketidakpastian BI harus segera melakukan dan menguji coba stress test," tutupnya.(RO/*)

Share: