JAKARTA (21 Oktober): Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Nyat Kadir mendorong Menteri BUMN, Erick Thohir untuk tidak ragu merestrukturisasi dan menyehatkan keuangan BUMN.
Pasalnya, kata Kadir, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan sejumlah pernyataan yang mendukung Erick mengeluarkan kebijakan penutupan BUMN yang keuangannya tidak sehat.
"Saya cukup surprise bahwa Jokowi mendukung setiap langkah yang dilakukan Kementrian BUMN. Apa yang disampaikan Jokowi pada saat pertemuan dengan Direksi BUMN di Labuan Bajo (Manggarai, NTT) adalah dukungan riil," ujar Kadir, Senin (18/10).
Menurut Legislator NasDem itu, apa yang disampaikan Jokowi sudah sering disampaikan Erick Thohir di depan rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI. Ia mencontohkan kebijakan Erick yang membubarkan BUMN yang masuk kategori sakit.
"Pembubaran BUMN yang sakit sudah menjadi langkah strategis yang kami rumuskan pada saat rapat dengar pendapat (RDP). Demikian juga soal penyertaan modal negara (PMN) pemanfaatannya tidak bisa lagi main-main," tandasnya.
Legislator NasDem dari Dapil Kepulauan Riau itu menegaskan, Kementerian BUMN juga telah mengeluarkan aturan ketat agar BUMN tidak bisa asal meminta PMN seperti sebelumnya. Seperti diketahui, Kementerian BUMN telah mengeluarkan aturan mengenai tujuan penggunaan dana kepada BUMN.
Penggunaan ini dibagi menjadi dua, yakni untuk keperluan perbaikan struktur permodalan dan untuk peningkatan kapasitas BUMN. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-1/MBU/03/2021 Tentang Pedoman Pengusulan, Pelaporan, Pemantauan, dan Perubahan Penggunaan Tambahan Penyertaan Modal Negara Kepada BUMN dan Perseroan Terbatas.
"Jadi dukungan dari Jokowi untuk langkah-langkah Kementerian BUMN benar benar riil. Ini sangat bagus supaya Menteri BUMN tidak ragu lagi karena sudah didukung Jokowi," tandas Nyat Kadir.
Sebelumnya Presiden Jokowi meminta BUMN yang sakit agar tidak disuntik PMN. Menurut Jokowi, karena terlalu sering diproteksi akhirnya mengurangi kemampuan BUMN untuk berkompetisi. Jokowi pun tak ingin hal-hal tersebut terjadi lagi.
Wacana membubarkan atau menutup BUMN sakit bukanlah hal yang baru. Belum lama ini, Erick Thohir menyampaikan ada tujuh BUMN yang akan dibubarkan. Langkah ini dipastikan akan dilakukan sampai akhir 2021 atau paling lambat awal 2022.
Erick mengatakan tujuh BUMN itu sudah lama tidak beroperasi sehingga harus segera dibubarkan.(MI/*)