TANAH MERAH (24 Oktober): Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Sulaeman L Hamzah menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) bagi kelompok tani Kabupaten Boven Digoel, di Tanah Merah, Papua, Kamis (21/10).
Penyerahan alsintan berupa dua unit cultivator, empat unit hand traktor, dan 10 unit hand sprayer disaksikan Bupati Boven Digoel, Hengky Yaluwo dan Wakil Bupati, Lexi Romel Waigu.
“Bantuan alsintan sudah diserahkan sejak 2018. Rata-rata masyarakat memanfaatkannya dengan baik dan dampaknya terjadi peningkatan ekonomi mereka,†kata Sulaeman.
Legislator Partai NasDem dari Dapil Papua itu menyampaikan bahwa masyarakat Boven punya keinginan tinggi untuk mencari nafkah dengan bertani. Karena itu, kebanyakan masyarakat meminta untuk dibantu alsintan, bibit tanaman seperti buah-buahan dan sayuran.
Namun, lanjut Sulaeman, top soil atau kesuburan tanah sangat tipis di Boven Digoel sehingga dalam pengolahannya harus hati-hati. Untuk itu, dia meminta Kepala Dinas (Kadis) Pertanian setempat untuk melakukan identifikasi lahan yang akan dipakai sebagai daerah percontohan.
“Boven lebih didorong untuk tanaman buah-buahan dan sayuran. Antara lain alpukat, durian yang dulu sempat berjaya dikirim ke Merauke, akan ditambah terus. Begitu pula dengan buah lainnya, sehingga Boven bisa suplai buah,†ujarnya.
Pada hari yang sama, Sulaeman juga mengunjungi koperasi masyarakat adat Ninem Papua Sejahtera yang merupakan kelompok pegiat peduli kebersihan lingkungan untuk memberikan bantuan satu unit motor roda tiga. Kelompok itu bertugas membersihkan sampah di jalan Kabupaten Boven Digoel.
“Saya serahkan satu unit sepeda motor roda tiga untuk membantu pengangkutan sampah di Boven Digole, supaya ke depan kotanya tetap bersih,†bebernya.
Di lain sisi, menurut Sulaeman perlu ada pendampingan dan pembinaan dinas terkait terhadap koperasi masyarakat asli tersebut agar tetap hidup dan berkembang.
Sebelumnya, pada Rabu (20/10), Sulaeman juga bertemu dengan kelompok tani dan kelompok tani wanita penerima program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) untuk menyerap aspirasi masyarakat dan melakukan penanaman bibit alpukat.
Menurutnya program P2L di Boven Digoel berjalan baik, karena anggota kelompok tani yang sangat antusias. Hanya saja di saat tertentu mereka kewalahan dalam pemasaran ketika ada suplai sayur dari Merauke.
Hal itu menjadi perhatian Pemkab Boven Digoel supaya ada kebijakan yang mengatur pasokan sayur dari luar, sehingga petani sayur Boven tidak merugi.
“Rata-rata bagus, mereka berhasil. Menurut saya ke depan akan lebih bagus untuk terus membina mereka, maupun pembinaan kepada kelompok-kelompok baru,†sambung Sulaeman.(RO/*)