SORONG (28 Oktober): Pasokan gas sebagai penyedia energi listrik harus dijamin agar tidak ada lagi istilah ‘sering padam lampu’. Bahkan harus diupayakan sesegera mungkin agar pasokan listrik tersedia di daerah 3T (Tertinggal, Terluar, Terdepan).
"Itu merupakan bagian dari titik konsern perjuangan saya di Komisi VII DPR RI," ungkap anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rico Sia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/10).
Pernyataan Legislator NasDem dari Dapil Papua Barat tersebut disampaikannya bertepatan dengan Hari Listrik Nasional yang jatuh pada setiap tanggal 27 Oktober.
Dalam keterangannya, Rico mengapresiasi kegiatan kunjungan pengawasan yang dilakukan Inspektur Jenderal (Itjen) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ke Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Mobile Power Plant (MPP) Sorong 50 MW milik PT Perta Daya Gas di Arar, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Rabu (27/10).
"Ini bagus, karena secara fungsional Inspektorat Jenderal ESDM telah melaksanakan pengawasan intern. Dan salah satu ruang lingkup yang menjadi titik pengawasannya adalah penyediaan tenaga listrik (PLTMG) di Sorong, Papua Barat," papar Rico.
Dalam kunjungan tersebut, Tim PT Perta Daya Gas menyampaikan bahwa dengan terjaminnya pasokan gas sebagai energi untuk PLTMG Sorong, diharapkan dapat menjadi kontribusi nyata subholding gas dalam mendukung program pemerintah untuk penyediaan listrik di kawasan Indonesia Timur.
Sebelumnya, Rico Sia mendapat undangan kegiatan pengawasan yang diadakan Itjen Kementerian ESDM ke PLTMG Mobile Power Plant (MPP) Sorong 50 MW milik PT Perta Daya Gas. Sayangnya, di saat yang bersamaan Rico tengah melakukan kunjungan kerja luar negeri dari Komisi VII DPR RI ke Rusia. Oleh karenanya, Rico mengirim Tim Tenaga Ahlinya untuk mewakilinya. (Sonia/*)
