Berita

Semua Orang Punya Kesempatan Jadi Pahlawan

JAKARTA (1 November): Anggota MPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Hillary Brigitta Lasut mengatakan, peringatan Hari Sumpah Pemuda memberikan kesempatan pada anak muda Indonesia untuk bisa menanamkan nilai-nilai kepahlawanan.

“Ketika bicara Sumpah Pemuda, kita akan otomatis konektif kepada rasa kepahlawanan. Pahlawan itu merupakan seseorang yang menonjol akibat keberaniannya dan pengorbanannya untuk menegakkan kebenaran,” kata Hillary pada diskusi Empat Pilar MPR di Kompleks MPR/DPR/DPD Senayan, Jakarta, Senin (1/11). Diskusi tersebut dengan tema Menanamkan Karakter Kepahlawaanan pada Generasi Muda.

Legislator NasDem itu mengatakan bahwa semua orang kini memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pahlawan untuk sekitarnya.

“Melihat zaman perjuangan kemerdekaan, orang-orang yang terlibat di dalam momentum bersejarah itu mereka adalah pahlawan, mereka memperjuangkan kemerdekaan. Tetapi saat ini, kalau secara definisi, menegakkan kebenaran karena keberanian dan pengorbanan yang kemudian orang itu menonjol, hampir semua kita di tempat ini punya kesempatan yang sama,” kata Hillary yang juga anggota Komisi I DPR RI tersebut.

Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Utara itu mengatakan, pada perkembangan era digital dan revolusi industri seperti sekarang, Indonesia tidak kekurangan pahlawan.

“Perlunya menanamkan nilai-nilai kepahlawanan bagi anak-anak Indonesia sehingga ke depannya, Indonesia terus bisa meregenerasikan pahlawan-pahlawan baru yang kemudian memperkuat kedaulatan NKRI,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Hillary, anak muda bisa menjadi pahlawan dengan ikut berguna bagi lingkungan sekitarnya. Mereka bisa menjadi pahlawan dengan ikut terlibat dalam pengambilan keputusan strategis pemerintahan, bahkan hanya lewat media sosial.

“Bahkan ada orang yang menjadi pahlawan karena menyuarakan lewat twitter, kita turunkan harga test PCR. Kita juga mendengar Pak Kapolri menghukum atau mencopot oknum di dalam kepolisian yang terlibat kasus kekerasan seksual, karena diviralkan oleh seseorang, orang tersebut kemudian menjadi pahlawan,” paparnya.

Hillary menekankan, semua orang punya kesempatan yang luas untuk menjadi pahlawan. Ia menekankan bahwa keinginan dan niat dalam diri bisa menjadi modal untuk berbuat baik.

“Karena walaupun ada fasilitas dan kesempatan, tetapi ketika seseorang itu tidak punya keinginan untuk menjadi pahlawan, tidak tahu apa itu kebenaran dan tidak punya keberanian untuk menegakkan keadilan, tentunya akan sangat sia-sia,” ujarnya.

Menurut anggota DPR RI termuda periode 2019-2024 itu, menanamkan nilai-nilai kepahlawanan harus dimulai dari dalam diri. Terutama bagi yang punya kekuatan di media, baik media konvensional atau media sosial.

“Mereka yang kemudian mampu membuka cara berpikir masyarakat, dari yang konvensional bisa menjadi modern, apa yang mungkin bengkok bisa diluruskan oleh media, apa yang selama ini tertutup informasinya, ketika dibukakan pada masyarakat itu menjadi sebuah hal yang lebih mudah diterima ketika disampaikan media,” pungkasnya.(RO)

Share: