JAKARTA (8 November): Anggota Komisi IX DPR RI, Ratu Ngadu Bonu Wulla mengatakan persoalan stunting di Tanah Air tidak akan selesai jika penanganan sanitasi dan air bersih masih buruk.
Legislator Partai NasDem itu mencontohkan, kasus krisis akses air bersih yang ada di daerah pemilihannya Nusa Tenggara Timur II (Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Kupang, Rote Ndao, dan Kota Kupang).
"Ketika ada air, masyarakat berpikir mau cuci tangan atau mau minum. Mereka memilih minum daripada cuci tangan. Ketika makan juga otomatis tidak dalam keadaan bersih dan sehat. Ini jadi persoalan," ujar Ratu Wulla dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Badan Kependudukan, Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Senin (7/11).
Rapat tersebut membahas strategi penguatan pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting serta evaluasi pelaksanaan penanganan stunting.
Untuk itu, Ratu Wulla mendukung Kemenkes bekerja sama dengan Kementerian PUPR dalam mengatasi permasalahan air bersih, sanitasi, serta rumah tidak layak huni. Ia menilai, rumah layak huni sangat penting dan juga berpengaruh terhadap persoalan stunting.
"Saya sangat geregetan. Di daerah saya itu sangat kurang sekali perhatian atau intervensi yang dilakukan. Apalagi terkait rumah layak huni, ini masih sangat terbatas. Jadi kita berteriak, kita lakukan seruan moral, kita lakukan kampanye stunting, tapi kalau masyarakat hidup di tempat yang tidak layak, juga menjadi persoalan," imbuhnya.
Lebih lanjut Legislator NasDem itu meminta Kemenkes dan stakeholder terkait untuk lebih menggaungkan lagi persoalan stunting itu. Sebab, masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengerti apa itu stunting. Sehingga, program sebaik apapun tidak akan efektif jika masyarakat sendiri belum mengerti apa itu stunting.
"Mungkin gaungnya lebih dibesarkan atau dibuat kampanye besar-besaran, sehingga bisa membuka mata masyarakat. Karena bicara stunting, ketika anak-anak di daerah saya ditanya apa itu stunting? (Mereka menjawab) Stunting itu salah satu destinasi wisata, banyak yang ketawa. Itu pemahaman stunting yang mereka ketahui," tegas Ratu (dpr.go.id/*)