JAKARTA (13 Desember): Berbagai bencana alam yang terus terjadi di Tanah Air menjadi pengingat semua pihak agar lebih siap dalam penanganan tanggap bencana. Hal itu diperlukan sehingga bisa bergerak cepat dalam meminimalisasi dampak serta korban jiwa akibat bencana.
Wakil Ketua DPR RI, Rachmad Gobel mengungkapkan itu saat bertemu Sekretaris Utama Basarnas, Abdul Haris Achadi, dan Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Pertama Ribut Eko Suyanto, Senin (12/12) di Jakarta.
Gobel akan melibatkan kader muda Partai NasDem pada upaya membantu pemerintah dalam penanganan bencana atau tanggap bencana.
“Saya akan siapkan kader muda Partai NasDem untuk dilatih tanggap bencana serta membantu penanganan bantuan dari tim tanggap bencana, khusunya di Gorontalo,†ungkap Gobel.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Namun di sisi lain disertai dengan potensi bencana yang mengikuti. Indonesia dapat dikatakan memiliki potensi bencana yang lengkap, mulai dari bencana alam seperti gempa bumi, longsor, banjir, hingga tsunami.
“Potensi bencana itu tentu saja perlu ditanggulangi dengan bijak secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh,†kata Legislator NasDem dari Dapil Gorontalo itu.
Menurut Gobel, program pelatihan dan pendidikan tanggap bencana sangat diperlukan sebagai upaya membangun budaya siaga dan aman di setiap daerah.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan UU No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana yang menekankan bahwa penanggulangan bencana tidak hanya terpaku pada tahap darurat, tetapi juga mencakup tahap prabencana dan pascabencana.
UU tersebut secara jelas menyatakan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pendidikan, pelatihan dan keterampilan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Baik dalam situasi tidak terjadi bencana, maupun situasi terdapat potensi bencana.(alfian/dis/*)