Berita

Rawan Penyelundupan Senjata, NasDem Minta Awasi Ketat Perbatasan dengan Filipina

JAKARTA (16 Januari): Pembelian senjata api ilegal dari Filipina bukan kali pertama terjadi. Filipina Selatan menjadi salah satu wilayah rawan penyelundupan senjata ke Indonesia.

"Maka saya meminta pemerintah untuk memperketat pengawasan di perbatasan dengan Filipina. Hal itu dilakukan menyusul ditangkapnya Anton Gobay terkait kepemilikan senjata api ilegal di Filipina, yang disebut akan dijual di Papua," ungkap anggota Komisi III DPR Fraksi Partai NasDem, Eva Yuliana dalam keterangannya, Sabtu (14/1).

Eva menambahkan, sebelum ditangkapnya Anton Gobay, ada pula kasus transaksi senjata api ilegal dari Filipina ke Indonesia.  "Pengawasan di perbatasan laut kita harus diperketat, sehingga penyelundupan bisa digagalkan," tegas Eva.

Legislator NasDem dari Dapil Jawa Tengah V (Klaten, Sukoharjo, Boyolali, dan Kota Surakarta) itu  meminta Polri terus mengusut jaringan atau kelompok yang terkait dengan Anton Gobay. Bahkan, ia meminta Anton Gobay dibawa ke Indonesia untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Tentunya kita mengapresiasi kepolisian Filipina yang telah menangkap yang bersangkutan. Kita juga mendorong pemerintah Indonesia untuk segera membawa tersangka tersebut ke Indonesia untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut," tegas Eva.

Anton Gobay ditangkap Kepolisian Filipina terkait kepemilikan senjata api (senpi) laras panjang ilegal pada Sabtu (7/1). Pilot Indonesia yang bekerja di Filipina itu ditangkap bersama dua warga lokal di Provinsi Sarangani, Filipina.(MI/*)

Share: