Berita

Zuristyo Kembali Tegaskan Pentingnya UMKM bagi Perekonomian Bangsa

SUNGAI LIAT (6 Mei): Anggota Komisi VI DPR Rl dari Fraksi Partai NasDem Zuristyo Firmadata menginisiasi gelaran Pelatihan UMKM bertajuk Packaging Unik dan Pemasaran Digital.

Kegiatan  hasil kerja sama dengan mitra kerja Komisi VI dalam hal ini Kementerian BUMN melalui PT Telkom (persero) tbk itu bertujuan  untuk membangkitkan kesejahteraan pelaku UMKM di Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, Sabtu (6/5).

"Dari data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) tahun 2018, menunjukkan bahwa mayoritas pelaku usaha di Indonesia adalah pelaku UMKM. Sehingga pelaku UMKM perlu diberi pelatihan dan peluang karena telah berhasil menyerap tenaga kerja yang tinggi," ungkap Zuristyo dalam paparannya.

Bang Tyo, sapaan akrab Zuristyo, memaparkan data Kementerian UKM tahun 2018, jumlah pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia. Daya serap tenaga kerja UMKM sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga kerja dunia usaha. Sementara itu kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 61,1%, dan sisanya 38,9% disumbangkan oleh pelaku usaha besar yang jumlahnya hanya 5.550 atau 0,01% dari jumlah pelaku usaha.

"UMKM tersebut didominasi pelaku usaha mikro yang berjumlah 98,68% dengan daya serap tenaga kerja sekitar 89%, sedangkan  sumbangan usaha mikro terhadap PDB hanya sekitar 37,8%," paparnya.

Bang Tyo juga mengatakan bahwa pemerintah telah menempatkan dana di perbankan nasional untuk tujuan restrukturisasi kredit UMKM dengan mengalokasi dana sekitar Rp78,78 triliun.

"Alokasi dana pemerintah sekitar Rp78,78 triliun itu untuk meningkatkan likuiditas UMKM dalam berusaha. Selain itu Pemerintah juga melakukan penjaminan modal kerja UMKM sampai Rp10 miliar melalui PT (Persero) Jamkrindo dan Askrindo. Kebijakan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan keuangan UMKM yang merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi UMKM selama ini," jelas Bang Tyo.

Ditambahkannya masih terdapat beberapa permasalahan struktural UMKM yang perlu diselesaikan sehingga UMKM dapat berperan lebih dalam perekonomian nasional. Permasalahan tersebut antara lain kualitas dan kontinuitas produksi, akses pemasaran, packaging product, kualitas SDM/pelaku UMKM di bidang manajerial, keuangan dan produksi.

 "Selama ini kita telah melakukan berbagai upaya sejak tahun 2020 hingga saat ini. Kita konsisten untuk membawa UMKM yang ada di Kepulauan Bangka Belitung ini untuk naik kelas," katanya.

 Upaya yang telah dilakukan selama ini, menurut Zuristyo,  di antaranya  mengedukasi pelaku UMKM perihal akses pembiayaan, memproduksi produk yang  berstandar nasional, memberikan informasi dan akses pemasaran digital.

"Baru-baru ini kita memberikan edukasi kemudahan berusaha melalui akses perizinan dan legalitas usaha. Oleh karena itu, melalui kegiatan kita pada hari ini kami memberikan pelatihan dan bantuan-bantuan lainnya kepada kelompok UMKM binaan yang selama ini aktif mengikuti kegiatan-kegiatan kita untuk meningkatkan produksinya dengan memberikan pelatihan packaging yang menarik serta bagaimana cara mengakses dan berjualan secara online (digital marketing) untuk meningkatkan penjualan serta bantuan alat alat produksi untuk meningkatkan volume produksi serta bantuan lainnya," jelasnya.(umam/*)

Share: