JAKARTA (18 Maret): Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda, menerima kunjungan Dubes Selandia Baru untuk RI, Philip Taula, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Philip Taula menyampaikan beberapa misi utama yang akan menjadi fokus kerja sama, di antaranya keinginan untuk melanjutkan sejumlah program, khususnya di bidang ketahanan pangan dan industri pangan.
“Beliau ingin melanjutkan sejumlah program kerja sama Selandia Baru dengan Indonesia di beberapa bidang, terutama bidang ketahanan pangan atau industri pangan. Karena menurutnya, Selandia Baru telah berinvestasi pada pabrik pengolahan susu, keju, termasuk pernah melakukan espor daging ke Indonesia,” ujar Rifqi, sapaan Rifqinizamy.
Legislator Fraksi Partai NasDem itu mengungkapkan Dubes Selandia Baru berkomitmen untuk melanjutkan program pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan energi terbarukan.
Sejauh ini, lebih dari seribu orang Indonesia, mulai dari sarjana hingga doktor, telah dididik di Selandia Baru dalam bidang energi baru dan terbarukan.
Duta Besar Taula juga menegaskan bahwa Selandia Baru berencana melakukan investasi lebih lanjut di sektor itu.
Lebih lanjut, Rifqi menerangkan Dubes Selandia Baru menyampaikan harapannya untuk meningkatkan hubungan timbal balik dalam sektor perdagangan.
Selandia Baru masih memerlukan sejumlah komoditas dari Indonesia, termasuk batu bara dan beberapa barang lainnya.
Merespons hal itu, Rifqi menyambut baik inisiatif tersebut dan selaku Ketua Komisi II menyatakan pihaknya akan mendukung penuh program itu, terutama dengan mempromosikan potensi dan peluang kerja sama kepada pemerintah daerah seperti gubernur, bupati dan wali kota.
“Komisi II DPR RI menyambut baik dan kami mengatakan sebagai komisi yang diberikan tugas, salah satunya mengurus pemerintahan daerah melalui Menteri Dalam Negeri, nanti kami akan membantu mempromosikan seluruh potensi dan peluang Selandia Baru kepada gubernur, bupati, wali kota yang ada,” tandas Rifqi.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak juga membahas topik penting mengenai pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Ketua Komisi II menyampaikan komitmen DPR dan Pemerintah untuk memastikan pembangunan infrastruktur IKN yang akan selesai pada 2028, termasuk perkantoran dan perumahan ASN untuk sektor eksekutif, legislative, dan yudikatif.
Meski pembangunan IKN terus berjalan, diungkapkannya pindah ke IKN akan menghadirkan 'shock culture' bagi banyak pihak yang terbiasa dengan fasilitas lengkap di Jakarta.
Untuk itulah, Rifqi mengundang Selandia Baru untuk berinvestasi dalam pembangunan ekosistem yang layak di IKN, seperti perhotelan, rumah sakit, sekolah, kemudian entertainment, food and beverage, dan seterusnya.
Rifqi pun mengajak Dubes Selandia untuk melihat IKN dan Dubes Selandia pun dinilainya mengungkapkan ketertarikannya untuk melihat lebih lanjut peluang hubungan timbal balik yang baik antara Indonesia dan Selandia Baru.
Terkait hal itu, Rifqi menegaskan Komisi II berjanji akan memberikan dukungan penuh sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.
Dia mengungkapkan Pemerintah Indonesia telah menyiapkan tanah bagi seluruh kedutaan besar untuk membuka kantor di Indonesia, salah satunya terbuka juga peluang untuk Selandia Baru.
Sebagaimana diketahui, Otorita IKN telah menyiapkan lahan seluas 62,9 hektare sebagai lokasi diplomatic compound.
“Tanah untuk kedubesnya yang sudah kita siapkan, kantornya nanti kita lihat,” pungkas legislator dari Dapil Kalimantan Selatan I (Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Balangan, dan Kabupaten Tabalong) itu. (dpr.go.id/*)