JAKARTA (24 Juni): Anggota Komisi VIII DPR RI, Lisda Hendrajoni, mengapresiasi Polri, khususnya Polda Sumbar dan Polres Padang Pariaman, atas keberhasilan mengungkap kasus pembunuhan dan mutilasi yang menggemparkan masyarakat Sumatra Barat (Sumbar).
Lisda mengecam keras tindakan pelaku yang dinilai sangat keji dan tidak berperikemanusiaan. Perbuatan tersebut tidak hanya melukai keluarga korban, tetapi juga mengguncang rasa aman masyarakat.
“Saya sangat mengutuk tindakan pelaku. Ini adalah perbuatan yang amat sadis dan kejam. Tidak ada ruang bagi tindakan seperti ini di tengah masyarakat kita,” tegas Lisda dalam keterangannya, Senin (23/6/2025).
Dia berharap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang berlaku, agar memberikan efek jera dan menjadi peringatan bagi siapapun yang melakukan kejahatan serupa.
Selain itu, Lisda juga menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada keluarga para korban. Ia mendoakan agar seluruh keluarga diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah yang begitu berat.
“Saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga keluarga diberi ketabahan dalam menghadapi kehilangan orang-orang tersayang,” ujarnya.
Lisda mengimbau kepada para orangtua, terutama yang memiliki anak perempuan yang sedang menuntut ilmu di luar kota, agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan komunikasi dengan anak-anak mereka.
“Keamanan anak-anak, terutama perempuan, harus menjadi perhatian bersama. Orangtua perlu menjaga komunikasi yang baik, serta memastikan anak-anak tinggal di lingkungan yang aman,” pesan Lisda.
Perlindungan terhadap generasi muda, terutama perempuan, harus menjadi prioritas lintas sektor. Lisda juga mendorong pihak kampus dan pemerintah daerah turut memastikan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi seluruh mahasiswa.
Sebagai legislator dari Sumatra Barat, Lisda berkomitmen untuk terus memperjuangkan penguatan perlindungan terhadap perempuan dan anak, baik melalui regulasi maupun pengawasan kebijakan di lapangan.
Kasus pembunuhan dan mutilasi di Sumatra Barat tersebut menjadi perhatian nasional dan memicu keprihatinan berbagai pihak, termasuk tokoh publik dan anggota legislatif.
Jajaran Polres Padang Pariaman, Polda Sumatra Barat berhasil mengungkap kasus pembunuhan dan mutilasi dengan tersangka Satria Johanda alias Wanda, 25.
Kasus tersebut terungkap bermula dari penemuan potongan tubuh manusia di Kebun Korong Kapalo Banda, Batang Anai. Potongan tubuh tersebut teridentifikasi merupakan jasad Septia Adinda, 25, seorang mahasiswi STIE KBP.
Selain itu pelaku juga mengakui membunuh Siska Oktavia Rusdi, 23, dan Adek Gustiana, 24, juga mahasiswi STIE KBP Padang. Potongan tubuh para korban dibuang ke sumur, kemudian menutupi lubang tersebut pada 2024.
Polisi masih mengejar kemungkinan korban lain dan menelisik aspek keterlibatan pihak lain dalam aksi keji tersebut. (Bee/Yudis/*)