JAKARTA (11 Juli): Upaya mengatasi sejumlah permasalahan yang dihadapi anak Indonesia harus mengedepankan partisipasi dan aspirasi anak agar menghasilkan solusi yang tepat.
"Penyelesaian dengan menggali solusi dari sudut pandang anak penting untuk dikedepankan dalam berbagai upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi anak Indonesia saat ini," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/7/2025).
Data yang dhimpun Wahana Visi Indonesia (WVI) mengungkapkan masih banyak anak mengalami kekerasan, kurang fasilitas untuk anak berkebutuhan khusus, minimnya ruang untuk menyalurkan minat bakat anak di desa, serta maraknya perkawinan anak.
Data tersebut diperoleh dari proses pendampingan WVI bersama pemerintah desa untuk menyerap aspirasi anak di 61 kabupaten/kota di Indonesia.
Badan Pusat Statistik mencatat pada 2025 jumlah penduduk Indonesia mencapai 284,4 juta jiwa dan 79,48 juta jiwa di antaranya anak-anak (usia 0-17 tahun).
Berdasarkan catatan tersebut, menurut Lestari, berbagai langkah harus segera dilakukan agar ragam permasalahan yang dihadapi anak Indonesia bisa segera diatasi.
Selain itu, Rerie, sapaan akrab Lestari, berpendapat, dengan beragamnya tantangan yang dihadapi anak, membutuhkan dukungan banyak pihak terkait untuk menjawab sejumlah persoalan tersebut.
Menurut Rerie, anak Indonesia saat ini harus dipersiapkan agar tumbuh sehat dan memiliki kemampuan untuk berkompetisi di era globalisasi.
Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil Jawa Tengah II (Kudus, Demak, Jepara) itu, mendorong para pemangku kepentingan mempertimbangkan masukan dari sudut pandang anak, dalam proses melahirkan sejumlah kebijakan.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu sangat berharap, para pihak terkait dapat membangun kolaborasi yang kuat dalam merealisasikan ekosistem tumbuh kembang anak yang baik, demi melahirkan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berdaya saing di masa depan. (*)