Berita

Banyak Siswa SMP belum bisa Membaca, Indonesia Emas Jadi Cemas

JAKARTA (16 Juni): Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Furtasan Ali Yusuf, menyoroti tingkat literasi para pelajar tingkat SMP. Dia menemukan adanya pelajar SMP di Kabupaten Serang, Banten, belum bisa membaca.

"Banyak di lapangan Pak Menteri, saya menemukan anak kelas 1 dan kelas 2 SMP, sampai sekarang belum bisa baca," ungkap Furtasan dalam Rapat Kerja Komisi X DPR dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Padahal, menurut data capaian nasional, tingkat literasi mencapai 68% dan numerasi 66%. Furtasan khawatir kondisi tersebut mengganggu upaya menatap Indonesia Emas 2045.

"Saya jujur aja, 2045 ini saya khawatir, bukannya emas malah cemas," tandasnya.

Legislator dari Dapil Banten II 2 (Kabupaten Serang, Kota Cilegon, dan Kota Serang) itu sempat menanyakan kondisi itu ke sekolah terkait. Pasalnya,  kurikulum sebelumnya membiarkan anak yang belum bisa membaca tetap naik kelas.

"Saya coba bertanya, kenapa ini pak kepala sekolah? Ternyata memang kurikulum yang kita terapkan tidak mengharuskan anak bisa baca menjadi syarat naik kelas," ujar dia.

Furtasan menegaskan bahwa kondisi tersebut jadi tantangan bagi Kemendikdasmen. Para pelajar hanya memahami ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi urusan membaca ternyata masih kerepotan.

"Anak-anak memahami ilmu pengetahuan dan teknologi, sementara membaca masih kerepotan," tukasnya. (metrotvnews/*)

Share: