Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Nasdem, Sulaeman L. Hamzah mengapresiasi dan menyatakan rasa puasnya atas kinerja yang telah dilakukan oleh PT. Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang, karena produksi pupuk tahun lalu sudah mencapai target. Untuk tahun 2019 ini pun diharapkan tetap maksimal, sehingga ketersediaan pupuk untuk supply tetap aman.
Ia menilai, kesiapan Pusri sudah matang. Hal itu dibuktikan dengan adanya dukungan dari tenaga kerja dan manajemen yang baik.
"Hal ini tentunya sangat mendukung bagi pertanian kita di tahun ini. Saya yakin Pusri siap untuk melayani petani, dan petani juga bisa bergairah untuk lebih produktif lagi. Dengan ketersediaan pupuk yang ada, maka hasil yang diharapkan bisa lebih meningkat lagi pada tahun 2019 ini," ungkapnya usai pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI dengan Direktur Utama PT. Pusri Palembang beserta jajaran, di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (06/2/2019).
Sehubungan dengan adanya wacana pengurangan pupuk bersubsidi, politisi Partai Nasdem ini mengatakan, sejauh ini hal tersebut masih sebatas wacana dan masih perlu pembahasan dan pengkajian yang lebih mendalam lagi.
Ia memastikan, Komisi IV DPR RI akan tetap berpihak pada rakyat, namun tetap mendukung program yang dijalankan Pusri. Dengan demikian antara Parlemen dan produsen pupuk akan selalu bersinergi dalam melayani masyarakat dengan baik.
Ia berharap stabilitas Pusri bisa lebih ditingkatkan lagi, sehingga tidak ada istilah penurunan.
“Produksinya diharapkan bisa bertambah. Dengan demikian pelayanan terhadap masyarakat akan lebih prima lagi. Target pemerintah dalam mencapai swasembada pangan, bukan hanya di satu komoditas, tetapi di semua komoditas untuk bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bahkan mungkin dilakukan ekspor ke negara- negara yang membutuhkan,†harap Sulaeman.
Di sisi lain, legislator dapil Papua itu mengingatkan perlu ada penghitungan yang lebih matang terkait rencana pencetakan sawah baru. Harus ada kalkulasi yang lebih baik agar kelak pendistribusian pupuknya bisa dilakukan secara merata dalam melayani kebutuhan pupuk bagi sawah baru tersebut. Menurutnya, jika masih ada kekurangan pupuk, diharapkan bisa segera diatasi, karena selisihnya tidak terlalu besar. []
Tulisan ini juga dimuat di situs resmi DPR RI.