Partai NasDem optimistis mampu membalikkan prediksi lembaga survei Charta Politika yang memperkirakan partai tersebut tidak akan menyumbang satu pun kursi di DPR dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta III. Hal ini diutarakan Anggota Komisi III DPR dari Fraksi NasDem Ahmad Sahroni menanggapi survei tiga dapil di Jakarta bertema Menerka Wajah Wakil Rakyat Ibukota 2019-2024 itu.
Dia menyebutkan bahwa pada Pileg 2014 sejumlah riset bahkan tidak memunculkan nama calon legislator (caleg) NasDem untuk DPR. Namun kemudian hasil Pileg berkata lain, NasDem meloloskan satu kursi dari Jakarta yang diwakili oleh Ahmad Sahroni.
“Dulu (Pileg 2014) nama Ahmad Sahroni tidak ada dalam survei tapi menghasilkan satu kursi. Sekarang ada namanya (dalam survei), satu kursi pasti dijamin dapat. Gak ada namanya dapat satu kursi, bagaimana ada namanya?†ucap Sahroni, Senin (11/2).
Pada kesempatan itu, dia mengungkapkan strategi menarik hati para pemilih di Dapil III. Caranya dengan aksi nyata turun langsung ke masyarakat. Selama menjabat sebagai wakil rakyat sejak Oktober 2014, dirinya mengklaim setidaknya telah melakukan 129 kunjungan ke masyarakat dengan kapasitasnya sebagai anggota DPR/MPR dalam berbagai kegiatan.
Sebagai contoh, Sahroni tak pernah melewatkan enam kali kunjungan daerah pemilihan (kundapil) setiap tahunnya yang diatur oleh UU No 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, serta Peraturan DPR RI No 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib. Pun demikian kegiatan reses menyerap aspirasi di daerah pemilihannya, lebih dari 10 kali setiap tahunnya.
Dia juga mengaku kerap tak membatasi pertemuan dengan masyarakat hanya dengan 100 orang seperti diatur dalam perundangan. Masyarakat yang diberikan undangan bertatap muka dengannya kerap berjumlah 500 hingga 1.000 orang.
Oleh karena itu, pada warga Dapil Jakarta III Sahroni mengimbau untuk memilih caleg yang secara konsisten mau turun mendengar aspirasi warga dan sekaligus mencarikan solusi atas persoalan tersebut. "Pilihlah caleg yang tidak pernah absen di masa reses, mendengar dan mencari solusi pada persoalan masyarakat," pungkasnya.
Direktur Riset Charta Politika Muslimin memperkirakan pertarungan antarcaleg di Dapil DKI Jakarta III akan berlangsung ketat. Hal ini mengacu pada anomali yang ditemukan dari hasil survei dimana jika di Dapil DKI I dan II popularitas partai mengungguli calegnya, di Dapil DKI III justru popularitas caleg melampaui partai pengusungnya.
Kondisi ini menurut Muslimin sekaligus mengingatkan para caleg di dapil DKI III untuk bekerja keras meyakinkan masyarakat agar lebih bijak dan cermat memilih calon anggota DPR yang nantinya mewakili suara mereka di parlemen pada periode keanggotaan DPR 2019-2024.
Terlebih survei ini mengungkap bahwa 34% pemilih masih berpeluang mengubah pilihannya. "Artinya para caleg masih memiliki kesempatan dalam dua bulan ke depan mempengaruhi pemilih yang 34% menetapkan pilihannya," ujar Muslimin.
Nama Baru
Charta Politika pada survei ini mengajukan pertanyaan tertutup, seandainya pemilu legislatif untuk memilih anggota DPR RI dilaksanakan pada hari ini, caleg siapa yang bapak/ibu/saudara pilih.
Muslimin menjelaskan, survei dilakukan di tiga dapil di DKI Jakarta, pada 18-25 Januari 2019, dengan melakukan wawancara tatap muka terhadap 800 responden pada setiap dapil. Kemudian, margin error untuk setiap dapil adalah 3,4%.
Seperti dilansir Antara, Senin (11/2) malam, dari jawaban para responden diketahui pada Dapil DKI Jakarta I tercatat nama Imam Nahrawi (PKB) dipilih oleh sebanyak 15,1% responden, Habiburrokhman (Gerindra/6,8%), Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio (PAN/3,8%), Putra Nababan (PDIP/3,6%), Bambang Atmanto Wiyogo (Golkar/3,5%), M Yusuf Mujenih (PKB/3,5%), dan Chicha Koeswoyo (PDIP/3,3%).
Pada Dapil DKI Jakarta II tercatat Hidayat Nur Wahid (PKS) dipilih oleh 7,1% responden, Eriko Sotarduga (PDIP/7,0%), Biem T Benyamin (Gerindra/6,6%), Himmatul Aliyah (Demokrat/6,3%), Tsamara Amany (PSI/3,3%), Masinton Pasaribu (PDIP/3,1%), dan Okky Asokawaty (NasDem/3,0%).
Pada Dapil DKI Jakarta III, tercatat Charles Honoris (PDIP) dipilih oleh sebanyak 8,6% responden, Lulung Abraham Lunggana (PAN/8,0%), Yusril Ihza Mahendra (PBB/7,5%), Darmadi Durianto (PDIP/7,4%), R Saraswati Djojohadikusumo (Gerindra/7,4%), Adang Dorodjatun (PKS/5,5%), Ahmad Sahroni (NasDem/4,0%), serta Grace Natalie (PSI/3,1%).
Menurut Muslimin, dari hasil survei tersebut muncul sejumlah nama baru yang memiliki elektabilitas tinggi dan bahkan mengungguli sejumlah nama caleg petahana yang telah beberapa periode berada di DPR RI. Contohnya, seperti Habiburrokhman (Gerindra), Tsamara Amani (PSI), Chicha Koeswoyo (PDIP), dan Putra Nababan (PDIP). []
Tulisan ini dimuat di situs berita online Valid News.