Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi NasDem, Dr. H. Kurtubi meresmikan sumur bor di Dusun Emate, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Jumat (22/2/2019). Peresmian tersebut merupakan rangkaian kunjungan masa reses Dr. Kurtubi.
Sebagai Anggota Komisi VII DPR RI, Kurtubi Memiliki hak untuk memperjuangkan masyarakatnya menentukan lokasi mana yang memperoleh bantuan sumur bor, tercatat sekitar 14 lokasi yang telah berhasil diperjuangkannya termasuk di Emate ini.
Hadir dalam acara peresmian itu adalah Bupati Lombok Tengah yang diwakili, asisten 2 bidang perekonomian sekda Lombok Tengah, Nasrun, MM, Kapolres Lombok Tengah, Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian ESDM agus Cahyono Adi dan segenap jajaran di Badan Geologi, Para Kepala Desa di Kecamatan Pujut, Para Kepala Dusun sedesa Kuta, para tokoh masyarakat, serta tokoh pemuda.
Memasuki lokasi acara, Anggota Komisi VII yang kembali ikut dalam kontrstasi Pileg DPR RI 17 April mendatang ini disambut oleh iringan gamelan khas Sasak dan jabat tangan seluruh hadirin.
Mirate, Kepala Desa Kuta menyambut antusias dalam memberikan sambutannya, antara lain mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas perjuangan Dr. Kurtubi, sehingga Emate kini memiliki sumur bor. Dengan adanya sumur bor ini, kedepannya warga tak perlu was-was akan kekurangan air, bahkan saat musim kemarau tiba.
"Sebagai warga, kami merasa senang mendapat perhatian khusus di Kuta ini, karena tidak hanya sumur bor yang diberikan melainkan juga sepeda motor roda tiga segera dibagikan dalam minggu ini," kata Mirate.
Senada dengan Kepala Desa, perwakilan dari Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi mengungkapkan, pelaksana pembangunan sumur bor ini adalah Badan Geologi dibawah Kementerian ESDM. Namun demikian, program ini merupakan prakarsa dari Dr. Kurtubi selaku Anggota Komisi VII DPR RI dari dapil NTB.
"Semua program Pemerintah dalam penganggarannya diperlukan persetujuan DPR, sehingga bisa berjalan apabila telah dalam persetujuannya, termasuk program sumur bor ini," kata dia.
Dalam sambutannya, politisi NasDem asli Sasak, Kurtubi menyambut gembira bisa memberikan sumur bor ini, sehingga sebagai Anggota Dewan dirinya maksimal dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
Namun demikian, perjuangan yang bersifat jangka panjang hingga saat ini belum juga memenuhi hasil seperti Pembangunan Global Hub Kayangan, Kilang minyak di Lombok Utara dan PLTN.
Hal yang cukup membanggakan adalah dibangunnya Smelter di Pulau Sumbawa untuk AMMAN Mineral. Sayangnya, Smelter untuk PT Freeport Indonesia tetap akan dibangun di Gresik Jawa Timur.
Padahal, menurut Kurtubi, hal itu tidak efisien karena di Gresik merupakan tanah reklamasi yang memerlukan biaya mahal untuk pembangunannya, berbeda bila dibangun di Sumbawa dengan tanah darat pegunungan.
"Ketidakefisienan ini sama halnya dengan keputusan yang membangun kilang di Bontang, selain rawan ketahanan politik karena lokasi itu menyatu dengan Kilang yang telah ada. Faktor lain yang membuat hal itu tidak efisien dilihat dari sisi ongkos angkut, karena pangsa pasar suplai BBM nya untuk Indonesia Timur seperti Bali, NTT dan NTB," jelasnya.
Alasan lain mengapa kilang baru harusnya dibangun di Lombok adalah kedalaman selat Lombok lebih dalam, sehingga memungkinkan kapal-kapal raksasa bisa melintas dengan mudah tanpa harus membangun dermaga yang panjang ke tengah laut. Alasan lainnya yang turut mendukung adalah pemerataan pembangunan daerah agar NTB ini tidak terlalu jauh kesenjangan ekonominya dengan daerah lain. []