Berita

Pilkada di Tengah Pandemi Jadi Hal Baru

JAKARTA (15 Agustus): Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai NasDem, Aminurokhman mengatakan Presiden Joko Widodo melihat realita yang terjadi saat ini dan diaktualisasikan dalam pidatonya.

Diketahui, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah isu yang tengah dihadapi Indonesia saat ini, utamanya pandemi Covid-19. Hal tersebut disampaikan Presiden dalam Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8).

Aminurokhman mengatakan, Presiden mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk segera beradaptasi dengan realita yang ada hari ini.

“Tentu, agar kita tidak terjerumus semakin dalam, karena pandemi Covid-19 ini harus direspon secara positif dan visioner,” ujar Legislagtor NasDem tersebut saat ditemui seusai mengikuti Sidang Tahunan MPR.

Menurut wakil rakyat dari dapil Jawa Timur II itu, momentum ini menjadi kebangkitan baru bagi bangsa Indonesia di tengah wabah yang tengah melanda seluruh dunia.

“Momentum ini dapat dimanfaatkan ketika kita mampu segera beradaptasi dengan kondisi yang terjadi saat ini,” imbuhnya.

Legislator NasDem itu menambahkan, penyesuaian-penyesuaian rencana pembangunan bangsa ini sudah di rumuskan secara riil.

“Itu menurut saya merupakan visi Presiden yang hari ini menjadi sesuatu yang sangat strategis ketika seluruh masyarakat di dunia termasuk Indonesia menghadapi pandemi Covid-19,” imbuhnya.

Selain itu, Aminurokhman juga mengatakan Presiden telah memberikan arah terkait Pilkada yang diselenggarakan serentak pada 9 Desember 2020.

“Penyelenggara maupun peserta Pemilukada Serentak serta masyarakat harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan,” ucapnya.

Karena, lanjut Aminurokhman, sukses Pilkada 2020 dengan protokol kesehatan itu menjadi sesuatu yang menarik dan baru bagi bangsa Indonesia. Terutama bagi tata kehidupan kultur berdemokrasi yang ada di Indonesia.

Aminurokhman menyebutkan, di Komisi II DPR sudah memberikan catatan kepada KPU bahwa Pilkada harus tetap diselenggarakan dengan pendekatan demokrasi yang berkualitas.

“Pendekatan demokrasi yang berkualitas ini harus memenuhi indikator yaitu angka partisipasi pemilih targetnya 70 persen,” terangnya.

Ketika partisipasi itu ada pada angka 70%, berarti masyarakat Indonesia sudah menyesuaikan dengan kondisi, tatanan, dan kultur yang baru.(HH/*)

Share: