Berita

Semua Kendaraan Harus Timbang Tonase sebelum Naik Kapal

SURABAYA (5 April): Semua pihak di pelabuhan yang berada di seluruh wilayah Indonesia diminta segera menyediakan alat timbang tonase untuk semua kendaraan roda empat ke atas maupun roda dua yang akan menaiki kapal, khususnya untuk truk-truk over load over dimension (OLOD).

Hal tersebut disampaikan, anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Tamanuri seusai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI dengan sejumlah mitra kerja terkait dan stakeholder, di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (3/4).

Menurut Tamanuri, keberadaan alat itu guna menghitung berat beban tonase keseluruhan agar menghindari kelebihan muatan kapal.

“Masing-masing kendaraan mempunyai berat yang berbeda. Jangan sampai berat beban kapal itu diukur dengan jumlah truk atau mobil yang masuk, tetapi harus diukur dengan tonase,” ujar Legislator NasDem tersebut.

Karena itu, Tamanuri meminta agar pintu gerbang masuk pelabuhan harus memiliki alat timbangan sebelum memasuki kapal penyeberangan.

“Saat ini kita lihat begitu truk masuk pelabuhan, mau OLOD atau bukan, itu masuk (kapal) bebas saja. Jadi kemampuan kapal mengangkut tonase mobil kita tidak tahu. Semestinya sebelum (truk) masuk kapal, harus ditimbang dulu jadi kelihatan kemampuan kapal,” sarannya.

Tamanuri menegaskan, walaupun ruang parkir kendaraan di kapal masih muat, namun pengangkutan kendaraan harus disetop jika sudah melewati kapasitas tonase kapal. Menurutnya, hal ini perlu menjadi perhatian bersama.

Di sisi lain, Legislator NasDem itu mengapresiasi otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang sudah menjalankan protokol kesehatan dengan baik guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 di wilayah pelabuhan, karena sebentar lagi akan ada lonjakan penumpang, karena memasuki bulan puasa dan Idulfitri.

“Di sini sudah menggunakan alat-alat yang lumayan baik dalam rangka mengantisipasi Covid-19, menggunakan test swab PCR atau antibody, tetapi mereka masih berusaha untuk mendapatkan alat yang sekarang bernama Genose19, namun sampai sekarang belum diterima," ucapnya.

Wakil rakyat dari dapil Lampung II (Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Utara, Tulangbawang, Lampung Timur, Way Kanan, Mesuji, dan Tulangbawang Barat) itu berharap, alat-alat yang sudah ada bisa mengantisipasi lonjakan penumpang.

"Karena untuk sekarang ini waktunya sudah dekat sekali dengan akan membludaknya orang-orang yang akan menyeberang karena mau masuk (bulan) puasa. Nanti (lonjakan penumpang) yang paling tinggi waktu masuk Lebaran,” kata dia.

Tamanuri menambahkan, untuk fasilitas pendukung seperti pos-pos pemeriksaan Covid-19 perlu diperbanyak, agar tidak terjadi penumpukan antrean calon penumpang dan kedatangan penumpang. Karena menurutnya Pelabuhan Tanjung Perak merupakan pusat penyeberangan masyarakat, khususnya di wilayah timur Indonesia.

"Fasilitas yang tersedia sudah memenuhi standar, tinggal pelaksanaannya jangan sampai kalau penumpang membludak mengakibatkan antrean yang lama. Itu akan menghambat perjalanan,” kata Tamanuri.(dpr.go.id/HH/*)

Share: