JAKARTA (16 September): Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga kini telah membawa dampak di berbagai sektor, khususnya sektor kesehatan.
Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Sugeng Suparwoto menyatakan, pemerintah telah berupaya untuk menggenjot program vaksinasi dalam rangka mengurangi penyebaran Covid-19 sehingga dapat terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity).
Berbagai jenis vaksin telah didatangkan dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Yakni vaksin Sinovac, Astrazeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Novavax.
"Di samping strategi mendatangkan vaksin dari luar, diperlukan juga upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian vaksin dalam negeri," ujar Sugeng Suparwoto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Dirjen Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/9).
Sugeng menegaskan, pemerintah melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah mengembangkan beberapa jenis platform vaksin Merah Putih bekerja sama dengan tujuh institusi.
"Oleh karena itu diharapkan dukungan dan keberpihakan Kemenperin selaku pengambil kebijakan sektor perindustrian dalam rangka mendukung produksi massal vaksin Merah Putih untuk penanganan Covid-19,†kata Legislator NasDem itu.
Wakil rakyat dari Dapil Jawa Tengah VIII (Cilacap, Banyumas) itu juga mengatakan salah satu pengembangan platform vaksin Merah Putih yang mengalami proses paling signifikan adalah vaksin Merah Putih yang dilakukan Unair (Universitas Airlangga) yang bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.
Menurut timeline yang sudah direncanakan tahap Emergency Use Authorization (EUA) dan produksi massal diharapkan pada bulan Maret 2022.
“Kami berharap bahwa dukungan terhadap industri dalam negeri akan mewujudkan kemandirian bangsa dan akan mengurangi beban anggaran negara untuk penyediaan vaksin Covid-19 dari luar," jelasnya.(dpr.go.id/*)