JAKARTA(17 September): Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi NasDem, Nurhadi prihatin di tengah kasus Conid 19 yang mulai melandai ternyata sebanyak 3.830 orang berstatus positif Covid-19 di aplikasi Peduli Lindungi berkeliaran di tempat umum seperti mal, bandara, hingga restoran.
"Ini memprihatinkan. Pada saat kondisi Covid-19 sedang landing, tentu kita tidak boleh lengah. Pemerintah harus benar benar menjaga kondisi ini," kata Nurhadi, Kamis (16/9).
Karena itu, Legislator NasDem itu meminta agar skrining di ruang publik diperketat. Sebab, tidak menutup kemungkinan kasus Covid-19 dapat kembali meledak.
"Karenanya saya minta pengetatan di setiap ruang publik. Pemerintah harus terus memastikan proses 5 M dan 3 T. Jika semua ini diabaikan, maka tidak mustahil kasus akan segera meledak," ujarnya.
Nurhadi juga mengatakan pemerintah juga harus mengambil langkah cepat dengan melakukan karantina bagi 3.830 orang positif Covid-19 yang masih berkeliaran itu karena sangat berpotensi menularkan ke orang lain. Dia berharap juga dilakukan tracing kepada kontak erat.
"Pemerintah harus segera ambil langkah taktis, cepat tetapi humanis. Tim satgas daerah harus segera karantina para pembawa Covid-19. Ini berbahaya sekali pada saat adanya tren penurunan," ucapnya.
Nurhadi menambahkan tidak hanya orang yang positif, tetapi lakukan tracing terhadap semua orang yang pernah kontak erat.
"Saya juga mendorong semua masyarakat untuk sadar diri, siapa pun yang terkonfirmasi harus melakukan isolasi mandiri," imbuhnya.
Wakil rakyat dari Dapil Jawa Timur VI (Kabupaten Tulungagung, Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Blitar) itu juga meminta pembukaan bioskop hingga tempat hiburan di daerah dengan PPKM leel 3 dan 2 dikaji kembali agar tidak menjadi klaster baru.
"Pembukaan bioskop dan tempat hiburan lainnya sebaiknya perlu dikaji para ahli dan pemangku kepentingan. Prokes ketat dan konsistensi pengawasan harus tidak boleh kendur. Jangan sampai bioskop malah menjadi klaster klaster baru," tandasnya.(RO/*)