Berita

Ratu Wulla Minta Pemprov NTB Gencarkan Kampanye Tekan Stunting

MATARAM (19 Desember): Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ratu Ngadu Bonu Wulla meminta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk terus melakukan sosialisasi kesehatan guna menekan angka stunting.

Menurut Ratu, persoalan stunting tersebut harus segera diselesaikan. Kalau tidak, akan menjadi masalah bagi SDM bangsa Indonesia ke depan. Karena itu, faktor kesehatan masyarakat menjadi hal utama yang tidak boleh luput dari perhatian.

“Kita berharap target penurunan angka prevalensi stunting berada di bawah 14 persen di tahun 2024 itu secara nasional bisa tercapai," ujar Ratu saat Kunjungan Kerja Reses Komisi IX DPR ke Kota Mataram, NTB, Jumat (16/12).

Legislator NasDem itu melihat sudah ada upaya pemerintah  menurunkan angka stunting. Meski demikian, usaha tersebut harus terus digenjot.

"Kita yakin sudah ada kerja sama yang baik antara pemerintah dan seluruh pihak untuk menekan angka stunting. Apalagi sudah terbentuknya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari tingkat Pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota," imbuhnya.

Legislator NasDem dari dari Dapil NTT II (Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Kupang, Rote Ndao, dan Kota Kupang) itu mengatakan, dalam Perpres No 72 Tahun 2021 ditegaskan bahwa Presiden Joko Widodo telah menunjuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai ketua pelaksana penurunan stunting di setiap daerah.

“Karena itu, kami selalu berkunjung menanyakan angka stunting itu sudah benar-benar menurun atau tidak. Karena 2045 menuju Indonesia Emas itu angka stuntingnya harus 14 persen untuk Indonesia,” katanya.

Di sisi lain, Ratu juga menyoroti beberapa infrastruktur dan SDM yang belum tersedia di rumah sakit di Mandalika, termasuk belum adanya kerja sama dengan BPJS. Karena itu, ia meminta fasilitas kesehatan di NTB ditingkatkan. Apalagi NTB merupakan daerah pariwisata dengan potensi yang sangat luar biasa.

“Mandalika menjadi salah satu potensi yang bisa dikembangkan lewat sektor pariwisata untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Sudah ada kerja sama dengan MotoGP kurang lebih 10 tahun. Ini kan bisa menjadikan rumah sakit yang berada di NTB menjadi internasional dan ini sangat penting untuk dilengkapi dalam persyaratan memenuhi standar dengan bisa memberikan pelayanan maksimal khususnya terhadap masyarakat sekitar,” pungkasnya. (dpr.go.id/*)

Share: