JAKARTA (14 Juni): Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari, mendorong seluruh pemangku kepentingan bekerja sama secara komprehensif dalam menanggulagi tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Kejahatan itu melibatkan sindikat sehingga tidak bisa diselesaikan secara sektoral.
Menurut Taufik, sebagian besar TPPO melibatkan sindikat, sehingga penyelesaiannya tidak bisa secara parsial oleh kementerian/lembaga tertentu saja.
"Ketika kita menghadapi suatu kejahatan sindikat, penyelesaiannya tidak boleh parsial, harus komprehensif untuk memberantas sampai akarnya, seperti pencegahan dan pemulihan korban," ujar Taufik dalam diskusi bertema 'Perlindungan TKI Terhadap Tindak Pidana Perdagangan Orang' yang diselanggarakan Forum Diskusi Denpasar (FDD) 12, Jakarta, Rabu (14/6).
Taufik menyadari setiap lembaga telah berupaya untuk bekerja sesuai dengan tugas dan wewenangan masing-masing. Namun, masalah TPPO sangat kompleks dan tidak bisa diselesaikan ketika setiap lembaga bekerja sendiri-sendiri. Menurutnya, kerja bersama untuk kasus TPPO bisa mengatasi permasalahan hingga tuntas.
"Apa yang dilakukan harus membantu penegakan hukum, akan bisa membantu pencegahan, membantu sosialisasi, bahkan sampai yang lebih luas peningkatan pendidikan dan pengentasan masyarakat dari kemiskinan yang bisa jadi ada peran pemda dan pemerintah pusat," urainya.
Lebih lanjut Taufik mengapresiasi langkah tegas Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ditindaklanjuti Kapolri dengan membentuk Satgas TPPO.
"Memang ini masih baru, baru bulan ini dibentuk satgas TPPO. Saya dapat laporan bahwa satgas sudah mulai bekerja dan terus dilakukan tindakan tegas dan terukur," tandasnya.
Legislator NasDem dari Dapil Lampung I (Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Barat, Tanggamus, Pesawaran, Kota Bandar Lampung, Kota Metro, Pringsewu, Pesisir Barat) itu menilai perhatian Presiden pada TPPO sangat diperlukan.
"Kadang-kadang memang butuh perhatian dulu dari RI-1, lalu turun ke Kapolri. Karena banyak yang anggap ini biasa-biasa saja, ini jadi business as usual, padahal ini extraordinarily," tukas Taufik.(dis/*)